Prihatin PHK PT Yihong, HIPMI: Dunia Usaha Sedang Butuh Dukungan Nyata

Laporan: Tio Pirnando
Selasa, 08 April 2025 | 12:16 WIB
Sekretaris Jenderal BPP HIPMI Anggawira. (SinPo.id/dok. Pribadi)
Sekretaris Jenderal BPP HIPMI Anggawira. (SinPo.id/dok. Pribadi)

SinPo.id - 

Sekretaris Jenderal (Sekjend) Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira, mengaku prihatin atas pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.126 karyawan PT Yihong Novatex Indonesia, sebuah perusahaan alas kaki berlokasi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. 

Menurut Anggawira, saat ini sangat penting menjaga iklim investasi agar tetap kondusif di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan.

"Langkah sulit yang diambil oleh PT Yihong merupakan refleksi dari tekanan yang tengah dihadapi pelaku industri padat karya, khususnya yang berorientasi ekspor. Kita tidak bisa melihat kasus ini secara parsial. Namun harus dipahami sebagai sinyal bahwa dunia usaha sedang butuh perhatian dan dukungan nyata dari seluruh pemangku kepentingan," ujar Anggawira dalam keterangannya, Selasa, 8 April 2025. 

Anggawira menjelaskan, keberlangsungan investasi dan dunia usaha adalah fondasi utama dalam penciptaan lapangan kerja. Karena itu, HIPMI mendorong pemerintah pusat dan daerah mempercepat langkah konkret untuk memberi insentif fiskal, kemudahan berusaha, dan stabilitas regulasi.

"Kita perlu memberi sinyal positif kepada investor bahwa Indonesia tetap ramah terhadap investasi. Ketika dunia usaha goyah, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh perusahaan, tapi juga oleh ribuan tenaga kerja dan keluarganya," tegasnya.

Ia juga mengapresiasi langkah cepat Kementerian Perindustrian yang langsung merespons kondisi ini. HIPMI siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjembatani kepentingan pengusaha, tenaga kerja, dan arah pembangunan nasional.

Dia menilai, semua pihak harus menjaga keseimbangan antara keberpihakan pada tenaga kerja dan keberlangsungan bisnis. Tanpa investasi yang tumbuh, sulit menciptakan peluang kerja baru.

"HIPMI menyerukan agar semua pihak mengedepankan dialog dan solusi jangka panjang agar kasus serupa tidak terulang di daerah lain, serta menciptakan iklim yang mendorong industri untuk bertahan dan tumbuh di Indonesia," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI