Dishub DKI: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 di Jakarta Terjadi pada 5 April

Laporan: Sigit Nuryadin
Senin, 07 April 2025 | 16:49 WIB
Pemudik lebaran 2025 (SinPo.id/Ashar)
Pemudik lebaran 2025 (SinPo.id/Ashar)

SinPo.id - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI menyatakan puncak arus balik pada Lebaran 2025 terjadi pada tanggal 5 April, tepatnya pada H+4 Hari Raya Idulfitri  1440 H. 

Kepala Dishub DKI, Syafrin Liputo mengatakan, arus balik tahun ini terpantau lebih terkendali dan tidak ada lonjakan ekstrem dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. 

“Total penumpang tertinggi tercatat pada tanggal 5 April. Meskipun begitu, data yang kami peroleh pada tanggal 6 April masih dalam proses perhitungan. Kami memprediksi adanya kemungkinan eskalasi yang lebih kecil dibandingkan tahun lalu,” ujar Syafrin dalam keterangannya kepada wartawan, Senin, 7 April 2025.

Menurut dia, kendati ada peningkatan jumlah penumpang di tujuh terminal yang ada di Jakarta, pemprov memastikan akses transportasi lanjutan berjalan lancar. 

"Penumpang yang turun dari bus dapat dengan mudah berpindah menggunakan berbagai jenis angkutan seperti TransJakarta, Mikrotrans, Minitrans, atau angkutan umum lainnya, tanpa perlu menunggu lama," ungkap dia. 

Lebih lanjut, Syafrin memastikan, fasilitas pendukung di terminal seperti ruang tunggu, toilet, dan mushola tetap tersedia untuk kenyamanan para penumpang yang masih menunggu angkutan lanjutan.

Dia juga menambahkan, adanya kebijakan WFA (Work From Anywere) yang diperpanjang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi distribusi arus balik tahun ini. 

"Para pemudik memilih untuk kembali lebih awal atau menunda kepulangan mereka, sehingga tidak terjadi penumpukan besar pada satu titik waktu,"kata Syafrin. 

 

Menurut Syafrin, strategi pemerintah untuk memperpanjang waktu kerja dari mana saja terbukti efektif dalam mencegah terjadinya puncak arus balik yang ekstrem. 

"Seperti halnya puncak arus mudik yang tercatat turun 0,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, puncak arus balik pun tercatat lebih rendah 22 persen dibandingkan tahun lalu, yang menunjukkan distribusi arus mudik dan balik yang lebih merata," tandasnya.

BERITALAINNYA