Kisah Nabi

Kisah Keistimewaan Nabi Yahya AS

Laporan: Sigit Nuryadin
Minggu, 30 Maret 2025 | 12:08 WIB
Makam Nabi Yahya AS (Sinpo.id/lifeinsaudiarabia)
Makam Nabi Yahya AS (Sinpo.id/lifeinsaudiarabia)

SinPo.id -  Nabi Yahya AS lahir pada saat ayahnya, Nabi Zakaria, sudah memasuki usia yang sangat lanjut.

Kelahiran Nabi Yahya AS membawa berkah luar biasa, karena Allah SWT membekali beliau dengan kemampuan untuk mengetahui syariat sejak usia dini. 

Kendati masih kecil, Nabi Yahya AS sudah bisa memberikan solusi atas berbagai masalah kehidupan manusia.

Allah SWT memberikan karunia yang luar biasa pada Nabi Yahya AS, salah satunya adalah kemampuan untuk memahami dan memutuskan perkara yang melibatkan agama.

Sejak kecil, Nabi Yahya AS dikenal sangat gemar membaca dan mempelajari ilmu agama. Beliau bahkan mengabaikan ajakan teman-temannya untuk bermain dan lebih memilih untuk fokus belajar. 

Nabi Yahya AS menyadari bahwa hidup ini bukanlah untuk bermain-main, melainkan untuk beribadah kepada Allah.

Bahkan, beliau dengan tegas mengajarkan hal ini kepada teman-temannya.

Ketekunan dalam mempelajari agama ini menjadikannya sebagai sosok yang sangat dihormati oleh masyarakat Bani Israil.

Nabi Yahya AS dikenal sebagai sosok yang sangat berani dan teguh dalam menyampaikan kebenaran.

Kendati menghadapi tekanan dan ancaman, beliau tidak takut untuk menyuarakan ajaran-ajaran Allah SWT. 

Salah satunya adalah keberaniannya menegur Raja Herodes yang ingin menikahi kerabatnya, yang bertentangan dengan hukum Taurat.

Nabi Yahya AS dengan berani mengingatkan Raja Herodes akan kesalahannya, meskipun itu membuatnya terancam nyawa.

Salah satu mukjizat besar yang diberikan kepada Nabi Yahya AS adalah penghormatan yang datang dari seluruh makhluk hidup.

Suatu ketika, Nabi Yahya AS sedang berdoa dengan penuh khusyuk di padang gurun, dan air matanya tak dapat terbendung. 

Saat itu, semua binatang yang ada di sekitar beliau memilih untuk menjauh dan menghormati doa beliau.

Ini merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Yahya AS.

Nabi Yahya AS menghabiskan hidupnya dengan penuh ketekunan dalam beribadah dan menyebarkan kebaikan.

Bahkan, beliau mampu menghafal kitab Taurat sejak usia sangat muda. 

Allah SWT memberikan hikmah dan ilmu yang luar biasa kepada beliau, termasuk kemampuan untuk menyayangi semua makhluk hidup dan menjaga kesucian diri dari dosa.

Raja Herodes, yang merasa tersinggung dengan teguran Nabi Yahya AS, memerintahkan untuk menangkap dan membunuh beliau.

Meskipun mengetahui apa yang akan terjadi, Nabi Yahya AS tetap tenang dan tidak melawan. 

Beliau yakin bahwa Allah SWT akan menjaga dirinya. Nabi Yahya AS akhirnya wafat sebagai syahid, dan kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam bagi umatnya.

Nabi Yahya AS dianugerahi banyak mukjizat oleh Allah SWT, termasuk sifat-sifat mulia seperti kasih sayang, keteguhan iman, dan kecintaan terhadap sesama makhluk hidup.

Beliau juga memiliki kemampuan luar biasa dalam menghafal kitab Taurat dan memahami hikmah agama. 

Keistimewaan Nabi Yahya AS ini juga tercermin dalam ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang kesucian, ketakwaan, dan kebaktian beliau kepada orang tuanya.

Setelah wafat, Nabi Yahya AS dimakamkan di Masjid Umayyah, Syria.

Meskipun telah lama meninggal, Nabi Yahya AS tetap dikenang sebagai sosok yang penuh hikmah, kebijaksanaan, dan kasih sayang.

Makam beliau menjadi tempat ziarah bagi banyak orang yang ingin mendapatkan berkah dan petunjuk dari Allah SWT.

Nabi Yahya AS adalah teladan bagi umat manusia dalam menjalani hidup dengan ketakwaan, kasih sayang, dan kesucian.

Kisah hidup beliau mengajarkan kita untuk selalu berpegang teguh pada kebenaran, tidak takut pada ancaman, dan senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI