Legislator Minta Kasus Tewasnya Jurnalis di Kalsel Diselidiki Secara Menyeluruh

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan (Aher), mengaku prihatin dengan tewasnya wartawati muda di Kalimatan Selatan yang dinilai janggal. Ia meminta kasus tersebut diselidiki secara menyeluruh dan transparan. Pasalnya, hal itu merupakan pukulan bagi dunia pers di Indonesia, khususnya bagi kebebasan jurnalisme yang harus dijunjung tinggi.
"Jurnalis memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada publik, dan mereka harus dilindungi dalam menjalankan tugasnya," kata Aher, dalam keterangan persnya, Minggu, 30 Maret 2025.
"Segala bentuk ancaman, intimidasi, maupun kekerasan terhadap jurnalis tidak boleh dibiarkan, karena ini adalah ancaman nyata terhadap demokrasi dan kebebasan pers,” imbuhnya.
Ia juga mendesak aparat penegak hukum, baik Kepolisian maupun instansi terkait, untuk segera melakukan investigasi yang menyeluruh, profesional, dan transparan.
Karena menurutnya, masyarakat berhak mengetahui kebenaran atas insiden tersebut dan jika ditemukan unsur tindak pidana, maka pelaku harus diproses sesuai hukum yang berlaku. Impunitas terhadap kejahatan terhadap jurnalis, tidak boleh terjadi di negara ini.
“Kami juga mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, Dewan Pers, organisasi jurnalis, serta masyarakat luas, untuk terus memperjuangkan lingkungan kerja yang aman bagi insan pers," ungkapnya.
Selain itu, kata Aher, Komisi I DPR RI juga berkomitmen untuk mendorong penguatan regulasi dan mekanisme perlindungan bagi jurnalis, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Diketahui, jurnalis muda asal Kota Banjarbaru Juwita (23) ditemukan meninggal dunia di Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Sabtu 22 Maret sekitar pukul 15.00 WITA.
Jasadnya ditemukan tergeletak di tepi jalan bersama sepeda motor miliknya yang kemudian muncul dugaan menjadi korban kecelakaan tunggal.
Namun warga yang menemukan pertama kali justru tidak melihat tanda-tanda korban mengalami kecelakaan lalu lintas. Terlebih di bagian leher korban, terdapat sejumlah luka lebam, dan kerabat korban juga menyebut ponsel milik Juwita tidak ada.