Desmond J Mahesa Sebut Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Sangat Penting Untuk Elite Bangsa Yang Akan Memimpin Indonesia Kelak!
Serang, sinpo.id - Siang ini Telah dilaksanakan sosialisasi empat pilar dengan mengambil tema : “4 Pilar Kebangsaan dalam Debat Capres”. Sosialisasi ini dilakukan di rumah aspirasi H. Desmond J. Mahesa, SH.MH yang Anggota DPR RI/ MPR RI Dapil II Provinsi Banten yang beralamat di kompleks Depag Ciwaru, Cipocok Kota Serang pada 8 tanggal Maret 2019.
Hadir dalam sosialisasi ini tokoh tokoh masyarakat, kader partai dan masyarakat yang berasal dari Kota Serang dan Kabupaten Serang. Dalam kesempatan menyampaikan sambutan pada acara sosialisasi ini H. Desmond selaku anggota DPR RI/ MPR RI menyampaikan bahwa 4 pilar kebangsaan sangat penting tidak hanya ditujukan kepada anggota masyarakat tetapi lebih peting lagi adalah elit bangsa yang akan memimpin bangsa ini. Karena itu ajang debat calon presiden seharusnya menyertakan materi tentang Empat Pilar Kebangasaan, Wawasan dan komitmen para calon presiden tentang pilar-pilar kebangsaan harus diuji karena merekalah yang akan menentukan perjalanan bangsa ini lima tahun kedepan.
Para elit pemerintahan termasuk calon presiden haru di uji komitmennya terhadap 4 pilar kebangsaan ini agar mereka mempunyai tanggungjawab untuk melaksanakan ketika memerintah nantinya. Jangan sampai komitmen pada 4 pilar hanya di tujukan kepada kalangan rakyat kelas bawah belaka. Karena bagaimanapun keteladanan dari pemimpin itu sangat penting sebagai acuan langkah tindak bagi rakyat yang dipimpinnya.
Empat Pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) o1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Harus dipahami dan komitmen untuk dilaksanakn oleh para calon pemimpin bangsa sehingga relevan untuk disampaikan pada momen debat capres./wapres. Mengapa demikian karena pengalaman menunjukkan bahwa komitmen untuk pelaksanaan UUD 1945 terutama pasal 33 sangat memprihatinkan dikalangan para elit pemegang kekuasaan.
Sebagai contoh kebijakan pemerintah terhadap UU Minerba dalam kasus Freeport. Dalam kasus ini, terkesan banyak permainan antara pemerintah dengan Freeport. Oleh karena itu, wajar jika banyak kalangan menilai komitmen pemerintah terhadap NKRI, amanah Pancasila dan UUD NRI dalam masalah Freeport patut dipertanyakan.Pengelolaan minerba kita sangat liberal. Kasus paling nyata Freeport. Padahal UUD jelas mengamanahkan sumber daya alam dikelola negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Komitmen ini patut diuji dalam debat.
Selain masalah Freeport beberapa asset potensial yang seharusnya dikuasai oleh Negara ahir akhir ini sudah mulai dikendalika oleh pihak asing seperti misalnya bandara dan pelabuhan. Pada dalam pasal 33 juga dinyatakan bahwa cabang cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup rakyat harus dikuasai oleh Negara untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat. Untuk itu komitmen para capres dalam diubi dalam debat agar masyarakat mengetahui sejauhmana hal ini mendapakan perhatian dari calon pemimpin bangsa.
Masalah lainnya adalah berkaitan dengan soal impor berbagai komoditas khususnya pangan yang sangt merugikan petani dalam negeri. Ketahanan pangan terancam karena derasnya impor barang dari mancanegara yang menyerbu Negara kita. Oleh sebab itu hal ini juga perlu mendapatkan perhatian dari para capres/cawapres untuk di sampaikan materinya pada debat capres
Pada prinsipnya penyelenggaraan pemilu yang terbuka dan langsung setelag reformasi merupakan hasil amandemen terhadap UUD 1945. Bagaimanapun ini merupakan pencapaian positif bangsa Indonesia dalam meningkatkan kualitas demokratisasi di Tanah Air. Oleh karena itu pilpres harus betul-betul dipahami masyarakat untuk memilih pemimpin yang memiliki keberpihakan terhadap UUD, Pancasila dan NKRI. Masyarakat harus cerdas dan kritis untuk memilih kandidat yang memiliki kapabilitas dan integritas terhadap Pancasila dan UUD 1945.

