DPR: Pemerintah Harus Terus Berupaya Hentikan Kekejaman Israel

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 25 Maret 2025 | 16:55 WIB
Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta (SinPo.id/ Dok. DPR RI)
Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta (SinPo.id/ Dok. DPR RI)

SinPo.id - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, meminta pemerintah untuk terus berupaya menghentikan kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza. Hal itu sejalan dengan seruan Presiden Prabowo Subianto dalam KTT D-8.

"Maka sudah semestinya pemerintah dengan dikomandani kementerian luar negeri untuk melakukan langkah nyata memperluas kerja sama untuk menghentikan segera kejahatan genosida Israel," kata Sukamta, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 25 Maret 2025.

Menurutnya, kekejaman yang dilakukan Israel sudah sangat sulit dideskripsikan. Bahkan semua hukum internasional dilanggar, dan semua resolusi PBB juga diabaikan.

"Rumah sakit yang semestinya menjadi lokasi aman juga menjadi sasaran serangan. Salah satunya adalah rumah sakit Indonesia di utara Gaza. Di Gaza bagian utara bantuan kemanusiaan diblokir untuk masuk ke tempat pengungsian," ungkapnya.

"Israel nampak nyata ingin membunuh atau mengusir seluruh warga Gaza. Maka sangat tepat mengatakan Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan paling buruk di dalam sejarah modern kemanusiaan," imbuh Sukamta.

Oleh karena itu, ia berharap serangan brutal Israel yang dilancarkan di tengah kesepakatan gencatan senjata dalat segera dihentikan. Pasalnya, pembiaran kejahatan Israel akan menjadi preseden buruk dari hancurnya tatanan global.

Diketahui, Israel telah mengusir, membunuh jutaan warga Palestina, menduduki tanah-tanahnya, melakukan tindakan diskriminatif, dan kekerasan selama lebih dari 70 tahun. Bahkan pendudukan mereka atas wilayah Palestina telah dinyatakan ilegal dalam keputusan ICJ pada 2024 lalu.

Tak hanya itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi jumlah korban tewas di Gaza menembus 50 ribu jiwa, yang hampir 70 persennya itu adalah wanita dan anak-anak. Sementara 113.274 orang lainnya terluka pada periode yang sama.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI