Pakar Bagikan Tips Meninggalkan Rumah dengan Tenang saat Mudik Lebaran

SinPo.id - Pakar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Airlangga (UNAIR) Putri Ayuni Alayyannur memberikan strategi mitigasi risiko agar pemudik Lebaran 2025 dapat meninggalkan rumah dengan lebih tenang. Karena, tidak jarang saat mudik Lebaran muncul kekhawatiran akan keamanan rumah yang kosong tak berpenghuni selama berhari-hari.
"Sebelum berangkat, lakukan pengecekan menyeluruh terhadap seluruh bagian rumah. Hal itu untuk memastikan tidak ada kerusakan yang bisa memicu masalah selama meninggalkan rumah," kata Putri dalam keterangannya, Senin, 24 Maret 2025.
Selain itu, Putri menekankan pentingnya memeriksa saluran air untuk mencegah kebocoran. Hal ini guna menghindari genangan atau bahkan kerusakan lebih besar jika terjadi hujan deras. Termasuk juga merapikan seluruh bagian rumah, dari halaman depan hingga belakang.
"Upaya itu agar tidak ada barang-barang yang berpotensi menjadi sumber masalah, seperti ranting kering atau tumpukan sampah yang dapat memicu kebakaran," ujarnya.
Putri melanjutkan, salah satu penyebab utama kebakaran rumah saat kosong dan penghuninya sedang mudik adalah korsleting listrik. Untuk itu, disarankan cabut semua peralatan listrik yang tidak diperlukan dari sumbernya.
"Peralatan listrik yang harus tetap menyala, seperti kulkas dan lampu penerangan luar rumah, sebaiknya membatasi penggunaanya pada yang benar-benar perlu saja," jelasnya.
Selain listrik, keamanan kompor dan tabung gas juga tidak boleh terabaikan. "Pastikan kompor dalam keadaan mati dan regulator gas sudah kondisii lepas untuk mencegah kebocoran yang dapat memicu kebakaran," terangnya.
Ia juga mengingatkan pemilik rumah untuk memindahkan alat elektronik yang ada di lantai ke tempat yang lebih tinggi, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan banjir. "Jika terjadi hujan deras atau banjir, peralatan elektronik yang tersimpan di lantai bisa terkena air dan menyebabkan hubungan arus pendek," ungkapnya.
Lebih lanjut, Putri menguraikan, seiring berkembangnya teknologi, pemilik rumah mulai mengandalkan sistem keamanan digital seperti smart lock, CCTV, dan sensor kebakaran. Namun, karena faktor human error menjadi celah oleh pelaku kejahatan.
"Tidak sedikit pemilik rumah yang sudah memasang alarm atau CCTV, tetapi lupa mengaktifkannya sebelum berangkat mudik. Atau malah meninggalkan perangkat elektronik dalam keadaan menyala yang justru menimbulkan risiko lain," paparnya.
Agar teknologi benar-benar efektif, Putri Ayuni mengimbau pemudik untuk melakukan simulasi keamanan sebelum berangkat. Seperti memastikan semua pintu dan jendela sudah terkunci, sistem alarm berfungsi dengan baik, serta tidak ada perangkat elektronik yang menyala tanpa pengawasan.
"Dan jika mempercayakan rumah kepada tetangga, pastikan ada komunikasi yang jelas. Komunikasi seperti menyepakati jadwal pengecekan rumah secara berkala dan mekanisme pelaporan jika terjadi sesuatu yang mencurigakan," tukasnya.