Dasco Pastikan Kondisi Fiskal Indonesia Tetap Kuat

SinPo.id - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, memberikan klarifikasi terkait rumor yang mengaitkan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan isu mundurnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dari jabatannya dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM). Dalam pernyataannya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada Selasa 18 Maret 2025, Dasco memastikan bahwa Sri Mulyani tidak akan mundur dan kondisi fiskal Indonesia tetap dalam keadaan kuat.
"Kalau pertanyaannya mengenai Bu Sri Mulyani, saya pastikan Bu Sri Mulyani tidak akan mundur, dan fiskal kita kuat," tegas Dasco.
Senada dengan pernyataan Dasco, Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, juga menegaskan bahwa kebijakan fiskal Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang sangat kuat dan berkesinambungan. Misbakhun menilai penurunan IHSG yang terjadi merupakan hal yang wajar dan sementara.
"Ada situasi-situasi penurunan awal yang sangat wajar, sangat wajar, dan biasanya kita akan mengalami rebound pada proses berikutnya. Jadi, kekhawatiran itu tidak perlu berlebihan," ujar Misbakhun.
Selain kedua tokoh tersebut, sejumlah anggota Komisi XI DPR RI juga ikut melakukan kunjungan ke BEI untuk memantau situasi penurunan IHSG. Di antaranya, Wakil Ketua Komisi XI Fauzi Amro, Mohamad Hekal, serta anggota Komisi XI lainnya, seperti Puteri Anetta Komarudin dan Wihadi Wiyanto yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
Mereka mengunjungi BEI untuk memberikan dukungan kepada pasar dan meyakinkan para pelaku pasar bahwa penurunan IHSG tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Dasco menjelaskan bahwa pembekuan sementara perdagangan yang terjadi akibat penurunan IHSG lebih dari 5 persen adalah prosedur standar yang sering kali diterapkan oleh BEI, termasuk pada saat pandemi COVID-19.
"Menyikapi pembekuan otomatis akibat koreksi dari IHSG 5 persen, kami datang untuk men-support dan meyakinkan pasar untuk tetap tenang," tambah Dasco.
Pada penutupan perdagangan sesi I pada Selasa (18/3/2025), IHSG tercatat turun signifikan sebanyak 395,87 poin atau 6,12 persen ke posisi 6.076,08, sementara indeks LQ45 juga mengalami penurunan 38,27 poin atau 5,25 persen ke posisi 691,08.
Kunjungan para legislator ini dilakukan untuk memberikan keyakinan kepada pelaku pasar bahwa Indonesia tetap memiliki fundamental ekonomi yang kuat meskipun terjadi fluktuasi di pasar saham.