Senin, 17 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
04:30
Subuh
04:40
Zuhur
12:01
Ashar
15:11
Magrib
18:05
Isya
19:14

Denny JA: Pemberantasan Korupsi Jadi Kunci Utama Peningkatan GGI

Laporan: Bayu Primanda
Selasa, 11 Maret 2025 | 20:01 WIB
Denny Januar Ali (Sinpo.id/dok: pribadi)
Denny Januar Ali (Sinpo.id/dok: pribadi)

SinPo.id -  Peneliti Denny Januar Ali alias Denny JA menjabarkan sejumlah PR yang perlu ditingkatkan pemerintahan Prabowo-Gibran dalam meningkatkan Good Governance Index (GGI).

Peningkatan GGI merupakan peningkatan pada tata kelola pemerintah, yang menjadi kunci sukses gebrakan-gebrakan besar era Presiden Prabowo agar bisa berhasil.

Salah satu komponen terpenting untuk peningkatan GGI yakni pemberantasan korupsi yang menjadi kunci utama.

"Tanpa pemberantasan korupsi yang serius dan berkelanjutan, semua agenda besar pemerintahan. Itu termasuk target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang digagas Presiden Prabowo Subianto, akan sulit tercapai," ujar Denny JA dalam keterangannya, Selasa, 11 Maret 2025.

Denny JA juga menyoroti efektivitas birokrasi Indonesia yang masih perlu ditingkatkan seperti Singapura, Jepang, dan Korea Selatan.

Negara seperti Singapura sukses karena birokrasi mereka efektif, cepat, dan transparan.

“Indonesia harus segera berbenah agar tidak semakin tertinggal," tegasnya.

Selain itu, Denny JA mencontohkan bagaimana Singapura sukses dengan kebijakan nol toleransi terhadap korupsi era Lee Kuan Yew.

"India sukses dengan digitalisasi identitas melalui Aadhaar yang meningkatkan efisiensi dan mengurangi korupsi," lata Denny JA.

Adapun Korea Selatan yang berinvestasi besar dalam pembangunan manusia melalui revolusi pendidikan yang mendorong kemajuan teknologi.

"GGI ini bukan sekadar alat ukur, tetapi juga peta jalan untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan Indonesia," ujar Denny JA.

Dalam jangka panjang, Denny JA menuturkan Lembaga Survei Indonesia (LSI) akan melakukan pengukuran GGI ini secara tahunan. Itu tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk lebih dari 150 negara di dunia. GGI akan menjadi salah satu  tolok ukur global dalam menilai kualitas pemerintahan.

"Indonesia sedang di persimpangan sejarah. Apakah akan memperbaiki tata kelola secara serius, atau kembali terjebak dalam lingkaran stagnasi, semua tergantung langkah strategis yang diambil pemerintah hari ini," tukas dia.

Sebagai informasi, LSI Denny JA merilis survei yang menunjukkan bahwa Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara maju di Asia.

Berdasarkan data terbaru (Maret 2025), Indonesia memperoleh skor 53,17. Angka ini terpaut jauh di bawah Singapura (87,23), Jepang (84,11), dan Korea Selatan (79,44).

Good Governance Index (GGI) merupakan indeks yang dikembangkan oleh LSI Denny JA untuk mengukur kualitas tata kelola pemerintahan secara komprehensif. Indeks ini mengintegrasikan enam dimensi utama antara lain: Efektivitas Pemerintahan 25 persen; Pemberantasan Korupsi 20 persen.

Kemudian, Digitalisasi Pemerintahan 15 persen; Demokrasi 15 persen; Pembangunan Manusia 15 persen; dan Keberlanjutan Lingkungan 10 persen.

BERITALAINNYA