Komisi III DPR Minta Polri Segera Tuntaskan Kasus Pengeroyokan Mahasiswa UKI

SinPo.id - Anggota Komisi III DPR RI M Nasir Djamil meminta Polri segera menuntaskan kasus kematian Kenzaha Walewangko, 22, seorang mahasiswa Fakultas Fisipol Universitas Kristen Indonesia (UKI). Apalagi, Kenzaha diduga tewas karena dikeroyok di lingkungan kampus.
"Komisi III DPR RI minta Polri usut kasus tewasnya mahasiswa UKI," kata Nasir dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Senin, 10 Maret 2025.
Legislator dari Fraksi PKS itu juga mendorong adanya transparansi dari kepolisian ihwal kasus tersebut. Termasuk, perkembangan dari pengusutan kasus pengeroyokan, khususnya pengungkapan pelaku pengeroyokan.
"Polisi harus transparan dan bekerja secara profesional, agar kasus ini bisa terungkap secara terang benderang," kata Nasir.
Bukan tanpa sebab Nasir meminta adanya keterbukaan dalam pengungkapan kasus pengeroyokan terhadap Kenzaha. Dia ingin hukum di Tanah Air bisa ditegakkan seadil-adilnya.
Sebelumnya, Kenzaha Walewangko, 22, seorang mahasiswa Fakultas Fisipol UKI tewas diduga dikeroyok oleh sejumlah mahasiswa fakultas lain di lahan parkiran motor UKI, Cawang Jakart Timur, sekitar pukul 20.00 WIB, pada Selasa, 4 Maret 2025.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kenzaha tewas karena dikeroyok sejumlah mahasiswa Fakultas Hukum UKI. Peristiwa itu bermula saat Kenzaha tengah berkumpul dengan teman-temannya sesama fakultas Fisipol.
Saat itu, mahasiswa Fakultas Hukum yang melewati tempat berkumpulnya Kenzaha dan teman Fisipol lainnya merasa tersinggung dengan ucapan korban hingga terjadi perkelahian.
"Infonya mereka lagi nongkrong terus ada yang lewat mahasiswa FH yang tersinggung ucapan korban. Mahasiswa Fisipol sedang ngobrol-ngobrol cerita santai, mungkin tersinggung hingga terjadi perkelahian," ucap salah satu mahasiswa yang enggan disebutkan namanya, Kamis, 6 Maret 2025.
Mahasiswa tersebut juga menceritakan jika Kenzaha dikeroyok, diseret, hingga dihajar dengan benda tumpul. Bahkan pagar kampus pun jebol akibat keributan tersebut. Dari info yang dihimpun juga salah satu pelaku pengeroyokan bermama Thomas.
"Thomas itu pernah menjadi manjadi mahasiswa tahun 2014 dan kena pemutihan. Terus dia aktif lagi masuk menjadi mahasiswa 2023," kata mahasiswa tersebut.