BNBP: Operasi Modifikasi Cuaca di Jabodetabek Diperpanjang hingga 10 Maret

SinPo.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memutuskan untuk memperpanjang Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek hingga dua hari ke depan, tepatnya sampai 10 Maret 2025.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebut perpanjangan ini dilakukan setelah menganalisis prakiraan cuaca yang menunjukkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan disertai angin kencang di beberapa daerah pada 9-10 Maret mendatang.
Dia menjelaskan, perpanjangan operasi ini diambil untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan di hampir seluruh wilayah Pulau Jawa.
"Perkiraan cuaca menunjukkan potensi hujan lebat dan angin kencang yang perlu diwaspadai, terutama di wilayah Jabodetabek," ujar Abdul dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 9 Maret 2025.
Menurut Abdul, selama pelaksanaan OMC tahap pertama yang berlangsung pada 4-8 Maret, BNPB telah melaksanakan total 26 sorti penerbangan dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma dengan durasi 50 jam 17 menit.
"Selama operasi tersebut, tim modifikasi cuaca berhasil menebarkan 22 ton Natrium Klorida (NaCl) dan 4 ton Kalsium Oksida (CaO) di langit Jawa Barat dan sekitarnya," ungkap dia.
Sedangkan pada 8 Maret, lanjut dia, enam sorti penerbangan difokuskan untuk mengurangi potensi hujan di wilayah Perairan Utara Jawa Barat sekitar Karawang dan Cirebon serta daerah DAS Citarum, guna mengalihkan aliran awan hujan yang dapat berdampak pada Jawa Barat bagian selatan.
Abdul pun menegaskan, hasil operasi sebelumnya berhasil menghasilkan hujan ringan di wilayah utara, timur, dan tengah Jawa Barat, sedangkan hujan sedang tercatat di wilayah perairan dengan intensitas mencapai 50 mm sebelum akhirnya bergerak menuju daratan Jawa Barat bagian selatan.
Lebih lanjut, Abdul menuturkan, upaya ini merupakan bagian dari langkah BNPB untuk mengurangi risiko banjir susulan di Jabodetabek dan mempercepat proses tanggap darurat terhadap bencana hidrometeorologi.
"Pemerintah pusat berkomitmen untuk terus melakukan mitigasi bencana akibat cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor," tandasnya.