Kemenekraf Dorong Ekspor Furnitur dan Kerajinan Indonesia Melalui IFEX 2025

SinPo.id - Kementerian Ekonomi Kreatif atau Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) RI semakin intensif mendorong sektor furnitur dan kerajinan Indonesia untuk menembus pasar internasional melalui ajang Indonesia International Furniture Expo (IFEX) yang digelar pada 6-9 Maret 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo).
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar, berharap acara IFEX ini menjadi platform bagi pelaku industri kreatif Indonesia untuk memperluas jaringan dan meningkatkan eksposur global.
"Kemenekraf sedang mengembangkan berbagai seni dan ekonomi kreatif, termasuk seni rupa dan seni pertunjukan, dan IFEX menjadi wadah penting untuk memperkenalkan karya-karya ini ke dunia," kata Irene dalam keterangannya, Minggu, 9 Maret 2025.
Menurut Irene, IFEX 2025 bertujuan memperkenalkan produk furnitur dan kerajinan Indonesia kepada pembeli internasional dan membuka peluang ekspansi pasar global bagi industri lokal.
"Tahun ini, pameran menargetkan lebih dari 12.000 pembeli internasional dari berbagai negara," tutur dia.
"Kemenekraf juga berharap IFEX dapat menjadi mesin pertumbuhan baru bagi industri kreatif Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional," sambungnya.
Dia mengatakan, salah satu aspek penting yang disorot ialah tingginya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk-produk yang dipamerkan.
"Hal ini menunjukkan bahwa industri furnitur dan kerajinan Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga memiliki kualitas yang kompetitif untuk pasar global," ujar Irene.
Lebih lanjut, Irene juga menekankan pentingnya menjadikan produk Indonesia tidak hanya dikenal dengan label ‘Made in Indonesia’, tetapi juga ‘Created by Indonesia'.
"Indonesia adalah sumber inspirasi, dan kita harus menjadi raja di negeri sendiri sekaligus merajai pasar global," tuturnya.
Adapun dalam ajang IFEX 2025, Kemenekraf turut berpartisipasi dengan menampilkan karya dari empat pelaku ekonomi kreatif di bidang home decor, yakni Abbacraft (Jakarta), Maharani (Solo), Craftote (Solo), dan Manamu (Bali), dengan lahan pameran seluas 66 m² yang disediakan oleh Dyandra Promosindo.
Irene pun optimis melihat prospek cerah untuk industri furnitur dan kerajinan Indonesia, mengingat antusiasme yang tinggi dari pembeli internasional di acara tersebut.
"Banyak dari mereka yang sudah memiliki pesanan penuh untuk tahun ini, yang menjadi indikasi positif bagi pertumbuhan industri kita," tandasnya.