Kisah Perjalanan Nabi Ibrahim Mencari Tuhan

SinPo.id - Pada tahun 2295 Sebelum Masehi, di bawah pemerintahan Raja Namrud yang zalim di Kerajaan Babilonia, muncul sebuah pertanda langka dari bintang-bintang.
Ramalan ini menyatakan bahwa akan lahir seorang anak laki-laki yang perkasa, keturunannya akan memenuhi bumi, dan salah satunya akan membunuh Raja Namrud. Ketakutan ini membuat raja memerintahkan pembunuhan bayi laki-laki yang baru lahir.
Di tengah kekhawatiran itu, Azar, ayah Nabi Ibrahim, mengetahui istrinya sedang mengandung. Dua putranya, Nahor dan Haran, memberi saran berbeda untuk menyelamatkan anak yang akan lahir.
Haran, yang percaya pada ramalan bintang, menyarankan untuk menyerahkan bayi itu ke raja, sementara Nahor menyarankan sang ibu pergi jauh untuk menyembunyikan kehamilannya.
Azar akhirnya mengikuti saran Nahor, menyelamatkan Ibrahim dengan cara ini.
Kisah Nabi Ibrahim AS Ketika Dalam Goa
Ibrahim yang baru lahir ditinggalkan sendirian di sebuah gua, sementara ibunya pergi untuk menyelamatkan diri. Saat itu Allah mengutus malaikat untuk merawat Ibrahim.
Setelah beberapa bulan, Haran menemukan Ibrahim yang kini sudah dapat berbicara. Haran mengajak Ibrahim kembali ke Babilonia.
Ketika bertemu Azar, sang ayah tak percaya bahwa bayi yang ditinggalkan kini sudah tumbuh dewasa. Ibrahim menjelaskan bahwa segala makanannya dan perlindungannya selama ini adalah pemberian Allah, yang Maha Pemberi dan Penjaga.
Kisah Nabi Ibrahim Mencari Tuhan yang Sebenarnya
Ketika berusia dua belas tahun, Ibrahim mulai meragukan penyembahan berhala yang dilakukan oleh kaumnya.
Ia bertanya-tanya tentang siapa Tuhan yang sebenarnya, dan melakukan perjalanan untuk mencari jawaban. Di rumah Nabi Nuh, ia belajar dan akhirnya kembali ke Babilonia.
Ibrahim mendapati ayahnya masih membuat patung dan menyembahnya. Dengan lembut, Ibrahim bertanya kepada ayahnya tentang penyembahan berhala dan menegaskan bahwa itu hanyalah kebiasaan setan.
Kisah Nabi Ibrahim Dan Ayahnya
Ibrahim tidak berhenti berdakwah kepada ayahnya, menyerukan agar ia meninggalkan penyembahan berhala dan menyembah Tuhan yang menciptakan segala sesuatu.
Ia menjelaskan bahwa berhala-berhala tersebut tidak memiliki kekuatan apa-apa dan tidak dapat mendatangkan manfaat.
Meskipun demikian, Azar tetap mempertahankan kebiasaan lama, menanggapi Ibrahim dengan acuh tak acuh.
Kisah Nabi Ibrahim dengan Kaumnya
Ibrahim kemudian menyampaikan dakwah kepada kaumnya, menyatakan bahwa Tuhan yang seharusnya disembah adalah Yang Maha Menciptakan dan Yang Menghidupkan.
Dia mengingatkan mereka bahwa berhala-berhala yang mereka sembah hanyalah benda mati yang tidak dapat melakukan apapun.
Sayangnya, seruannya tidak mendapat tanggapan positif dari kaumnya, dan mereka tetap berkeras menyembah berhala.
Kisah Nabi Ibrahim Meruntuhkan Berhala
Melihat kaumnya tetap terperangkap dalam penyembahan berhala, Ibrahim memutuskan untuk meruntuhkan semua patung-patung berhala, kecuali patung terbesar yang mereka anggap sebagai dewa tertinggi.
Ia bertujuan untuk menunjukkan bahwa patung-patung itu hanyalah benda mati yang tidak memiliki kekuatan.
Kisah Nabi Ibrahim Dibakar Oleh Namrud
Raja Namrud, yang merasa terancam oleh ajaran Ibrahim, memutuskan untuk membakar Ibrahim hidup-hidup. Ia menantang Ibrahim untuk membuktikan bahwa Tuhan yang disembahnya dapat menyelamatkan dirinya.
Ibrahim dipaksa untuk masuk ke dalam api yang menyala-nyala. Dalam kerumunan itu, Haran, kakak Ibrahim, menyaksikan dengan cemas. Ia merasa ragu dan bertanya-tanya apakah Ibrahim akan selamat.
Kisah Nabi Ibrahim Diselamatkan Dari Panasnya Api
Ketika Ibrahim hampir dilemparkan ke dalam api, seorang malaikat menawarkan untuk menyelamatkannya, namun Ibrahim menolak. Ia berkata, "Cukuplah Allah sebagai pelindungku." Lalu Allah memerintahkan api untuk menjadi dingin dan aman bagi Ibrahim.
Ibrahim selamat dari api yang menyala-nyala dan bukti mukjizat ini menjadi bukti bahwa Tuhan yang disembah oleh Ibrahim adalah Tuhan yang Maha Kuasa, yang dapat mengubah segala sesuatu, bahkan api menjadi dingin.
Kesimpulan
Kisah hidup Nabi Ibrahim AS mengajarkan tentang pentingnya mencari kebenaran dan tetap teguh pada keyakinan, meskipun dihadapkan pada rintangan dan ujian yang sangat besar.
Keteguhan dan ketakwaan Ibrahim terhadap Tuhan yang Maha Esa merupakan teladan bagi umat manusia dalam menjalani hidup dan menghadapi cobaan.
POLITIK 2 days ago
GALERI 1 day ago
HUKUM 1 day ago
GALERI 10 hours ago
HUKUM 2 days ago
OLAHRAGA 2 days ago
POLITIK 7 hours ago