MUI: Awal Ramadan 2025 Potensi Beda, tapi Lebaran Insyaallah Sama

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 28 Februari 2025 | 15:58 WIB
Ketua MUI Bidang Dakwah KH Cholil Nafis (SinPo.id/ Dok. MUI)
Ketua MUI Bidang Dakwah KH Cholil Nafis (SinPo.id/ Dok. MUI)

SinPo.id - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah, KH Cholil Nafis memperkirakan, awal bulan puasa Ramadan 1446 H/2025 kemungkinan berbeda antara pemerintah dan Muhammadiyah. Namun, hari Raya Idul Fitri 2025 kemungkinan akan sama. 

"Mulai puasa tahun 1446 H/2025 potensi berbeda, tapi lebaran sepakat bersama," ujar Cholil di Jakarta, Jumat, 28 Februari 2025. 

Cholil menguraikan, prediksinya ini didasarkan pada aspek imkanur rukyat, yaitu kemungkinan terlihatnya hilal berdasarkan kriteria Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Dimana, pada Jumat hari ini, hilal hanya bisa memenuhi kriteria MABIMS di Aceh, sedangkan di Jawa Timur dan daerah sebelah timur Indonesia, hilal masih sulit terlihat.

Dalam kriteria MABIMS, imkanur rukyat dianggap sah apabila posisi hilal mencapai 3 derajat dengan sudut elongasi minimal 6,4 derajat.

"Pada akhir Syakban, 28 Februari, tinggi hilal di Jakarta sudah 4 derajat, elongasi 6,02 derajat. Di Jawa Timur, tinggi hilal hanya 3 derajat, dengan elongasi 5,9 derajat (belum memenuhi kriteria MABIMS)," terangnya. 

Kendati demikian, jika ada hasil pemantauan (rukyatul) di Aceh yang muktabar, maka 1 Ramadan 1446 H kemungkinan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Namun, bila hilal tidak terlihat, maka bulan Syakban akan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga puasa jatuh pada Minggu, 2 Maret 2025. 

"Pemerintah bisa punya skenario tetap mengisbatkan 1 Ramadan pada Sabtu, baik rukyat berhasil atau tidak," ujarnya.

Cholil menyampaikan, kalender Nahdlatul (NU) Ulama dan Muhammadiyah 2025 menyebutkan 1 Ramadan 1446 sama-sama jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. 

Namun, NU selalu disertai keterangan bahwa putusan awal bulan hijriyah menunggu hasil ru'yat. Jika hilal gagal terlihat, maka bulan Sya’ban digenapkan 30 hari, dengan demikian mulai puasa pada Minggu lusa, 2 Maret 2025.

"Nanti akhir Ramadan saat Ijtima tanggal 27 Mei pukul 10.02 WIB. Tinggi hilal saat Maghrib di Jakarta 1° 28' dan elongasi 6,5. Tinggi < kriteria elo > kriteria. Tapi sementara ini kesepakatan MABIMS tinggi dan elo terpenuhi. Awal Syawal insyaAllah tidak ada perbedaan antarormas," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI