Karding: Pekerja Migran Bukan Hanya ART, Banyak Juga Pilot hingga CEO

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 27 Februari 2025 | 20:58 WIB
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding (SinPo.id/ Dok. KP2MI)
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding (SinPo.id/ Dok. KP2MI)

SinPo.id - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, meminta masyarakat untuk tidak lagi mengklasifikasikan pekerja migran Indonesia (PMI) hanya sebagai asisten rumah tangga. Sebab, berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017, Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di luar negeri dan mendapatkan upah adalah pekerja migran Indonesia. 

"Ibu Sri Mulyani yang pernah sebagai Direktur Bank IMF di Amerika sana, itu juga pekerja migran," kata Karding di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, ditulis Kamis, 27 Februari 2025. 

Karding juga mencontohkan pesepakbola Arhan Pratama yang bermain untuk Bangkok United atau Megawati Hangestri Pertiwi, pemain dari klub voli Red Sparks Korea Selatan, keduanya merupakan pekerja migran Indonesia.

"Megawati yang terkenal dengan voli di Korea Selatan itu adalah pekerja migran. Arhan yang sekarang merumput di Thailand itu juga adalah pekerja migran," ucapnya. 

Karding menegaskan, saat ini PMI tak lagi asisten rumah tangga seperti yang dulu disebut Tenaga Kerja Wanita (TKW) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Sebab, sudah banyak pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri dengan berbagai profesi seperti pilot, dokter, CEO bahkan ahli nuklir.

"Jangan melihat pekerja migran itu hanya yang dulu kita kenal TKI dan TKW, hanya asisten rumah tangga. Bahkan tidak sedikit pekerja migran kita sekarang ini ada yang jadi pilot, ada yang jadi CEO, dan ada yang jadi dokter, ada macam-macam," tukas Karding.

BERITALAINNYA