Pemprov DKI Kerahkan 1.000 Personel untuk Keruk Sungai, Cegah Banjir dan Rob di Jakarta
SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk mencegah banjir dan rob dengan menurunkan lebih dari 1.000 personel guna mengeruk 13 aliran sungai dan waduk di Jakarta.
Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menyebut langkah ini sebagai bagian dari program 'Siap Siaga Jakarta', yang dimulai pada Minggu, 23 Februari 2025, untuk mengurangi risiko banjir yang semakin meningkat akibat cuaca ekstrem dan pasang laut.
Dia menjelaskan bahwa pengerukan ini penting untuk memperdalam sungai, waduk, dan bendungan agar sedimentasi yang menumpuk tidak menjadi penyebab banjir.
“Kami memprediksi akan mengangkut sekitar satu juta meter kubik sedimen selama program ini,” kata Rano kepada wartawan, Minggu, 23 Februari 2025.
Menurut Rano, pengerukan ini akan dilakukan secara berkala, minimal setiap enam bulan. Selain itu, dia menekankan fokus pada kawasan Muara Baru yang dianggap rawan terjadi rob, khususnya daerah rumah terapung.
"Ini titik terbesar untuk rob dan yang paling rentan. Kami akan memberikan perhatian lebih di sini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rano mengungkapkan bahwa proses pengerukan akan berlangsung hingga Agustus 2025. Bahkan selama bulan Ramadan, kegiatan ini akan tetap berjalan tanpa mengandalkan dana APBD.
"Kami memanfaatkan dana swakelola dan seluruh alat serta tenaga yang ada, tanpa melibatkan vendor," ujar Rano.
Kendati demikian, kata dia, tantangan terbesar saat ini adalah menentukan tempat pembuangan sedimen, yang menjadi dilema. Jika tidak diatasi, lapisan sedimen bisa semakin tebal.
"Upaya ini bertujuan untuk memastikan Jakarta dapat mengantisipasi potensi bencana banjir dengan langkah yang lebih efisien dan berkelanjutan," tandasnya.

