Selain Perumahan Rakyat, Program Tiga Juta Rumah Juga Sasar Komersial

SinPo.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, program tiga juta rumah tak hanya menyasar untuk rakyat, tetapi juga rumah Komersil. Karenanya, saat ini pemerintah sedang berupaya keras untuk menyelesaikan solusi terbaik bagi masyarakat, terutama di sektor perumahan.
"Kita tidak mau panjang lebar terlebih dahulu karena besok teknisnya, tetapi di sisi itu ada juga beberapa improvisasi tidak hanya rumah rakyat, namun juga rumah komersial yang sedang digodok oleh Menteri PKP (Maruarar Sirait)," kata Erick usai rapat dengan Gubernur BI Perry Warjiyo, Menteri PKP Maruarar Sirait dan Menkeu Sri Mulyani di Kantor Kemnekeu, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Februari 2025.
Erick memastikan, perkembangan komersialisasi daripada program tiga juta rumah, nanti akan dilaporkan secara bertahap. Namun, bagi Erick, ini merupakan solusi yang luar biasa.
Lebih lanjut, Erick mengingatkan visi besar Presiden Prabowo Subianto agar program perumahan rakyat, benar-benar bisa dicapai sesuai kebutuhan. Hal ini diharapkan menjadi solusi atas persoalan backlog yang cukup panjang.
"Sebenarnya hal ini pernah kita lakukan pada saat COVID-19, dan ini saya rasa momentum yang bagus kita mengulang kerja sama ini karena tadi seperti disampaikan bahwa Bapak Presiden RI memiliki visi yang besar bagaimana perumahan rakyat bisa benar-benar dicapai sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita secara seksama," kata Erick.
Sementara itu Menkeu Sri Mulyani mengatakan, pihaknya sedang membahas bersama perbankan di Indonesia terutama HIMBARA yang berada di bawah Kementerian BUMN, untuk bisa memberikan dukungan baik suplai ke produsen rumah maulun permintaan masyarakat. Hal ini demi merealisasikan program tiga juta rumah.
"Terutama yang berpendapatan rendah. Jadi ini adalah rumah rkyat, kalau rumah komersial nanti kita diskusi lagi ya pak Erick," kata Menkeu.
Sedangkan Menteri PKP Maruarar Sirait alias Ara mengungkapkan, rapat ini menindaklanjuti rencana BI melalui relaksasi Giro Wajib Minimum (GWM), untuk mendukung program 3 juta rumah dan renovasi 3 juta rumah.
Menurut Ara, bank-bank BUMN alias Himbara akan digerakkan oleh Erick Thohir untuk ikut mendukung program pembangunan tiga juta rumah. Ini sebagai salah satu upaya mendukung upaya mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
"Jadi semuanya bisa bergerak cepat. Saya pikir ini terobosan dan contoh baik, contoh baik dari kerja sama antara otoritas fiskal dan mereka, antara pemerintah dan Bank Indonesia," kata Ara.