Amran Tegaskan Profesionalisme dan Meritokrasi dalam Kementerian Pertanian

Laporan: Sigit Nuryadin
Jumat, 14 Februari 2025 | 21:58 WIB
Mentan Amran Sulaiman (Sinpo.id/ Dok. Kementan)
Mentan Amran Sulaiman (Sinpo.id/ Dok. Kementan)

SinPo.id - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya profesionalisme dan keberlanjutan sistem meritokrasi di Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mewujudkan program swasembada pangan. 

Dia mengingatkan seluruh jajaran Kementan agar bekerja dengan integritas dan menjauhi segala bentuk praktik korupsi. Amran juga menekankan bahwa setiap jabatan yang ada harus diperoleh berdasarkan prestasi dan kemampuan, bukan nepotisme. 

Menurut dia, dengan adanya sistem meritokrasi, pegawai yang terpilih menduduki posisi tertentu adalah mereka yang memiliki kualifikasi yang sesuai dan kompeten.

“Sekarang ini kita terapkan meritokrasi. Jabatan diberikan karena layak. Jadi, kita harus kerja dengan baik karena akan terus saya evaluasi," ujar Amran dalam keterangannya, Jumat, 14 Februari 2025.

Amran menegaskan, bagi siapa pun yang mencoba memperoleh jabatan melalui cara yang tidak sesuai, akan ada sanksi tegas.

Dia juga berpesan agar semua pegawai Kementan berkomitmen pada prinsip integritas dan melaporkan segala bentuk pelanggaran aturan yang mereka temui. Amran mengatakan bahwa tidak ada tempat bagi mereka yang terlibat dalam korupsi.

"Mari kita jauhi korupsi. Laporkan jika ada yang melanggar aturan. Jika ada yang korupsi, kami akan siapkan pemecatan," tegasnya.

Selain itu, Amran menegaskan pentingnya kerja keras dan dedikasi dalam mencapai tujuan besar pertanian Indonesia yang lebih maju. 

Dia pun menuturkan, tantangan dalam sektor pertanian memerlukan kerja keras yang tak kenal lelah, dengan hasil terbaik hanya dapat dicapai melalui dedikasi penuh.

"Berlian lahir dari tekanan yang keras. Inilah cara kita melatih orang untuk mengeluarkan kinerja terbaiknya. Pertanian terhormat dan negara terhormat ada di tangan kalian," tandasnya. 

BERITALAINNYA