KAMPUNG REDAM

Pigai Berencana Bangun Kampung Redam di Daerah Konflik Sosial

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 12 Februari 2025 | 16:08 WIB
Menteri HAM Natalius Pigai (SinPo.id/ Ashar)
Menteri HAM Natalius Pigai (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai berencana membangun Kampung Rekonsiliasi dan Perdamaian (Redam), terutama di daerah-daerah yang pernah menjadi titik konflik sosial. Hal ini sebagai bentuk bentuk kehadiran pemerintah dalam menciptakan perdamaian dan keadilan. 

"Di Indonesia ada cukup banyak daerah atau kampung yang pernah terlibat konflik sosial dengan berbagai macam bentuknya, baik yang dianggap sudah selesai ataupun yang sewaktu-waktu masih saja terjadi baik dalam skala kecil maupun besar. Kami ingin hadir dalam suatu bentuk atau model Kampung Redam yang lebih kuat lagi, sehingga tercipta perdamaian dan keadilan," kata Pigai dalam keterangannya, Rabu, 12 Februari 2025. 

Pigai menerangkan, langkah pembangunan Kampung Redam ini, dimulai dengan pemetaan daerah konflik yang pernah terjadi dalam skala besar di seluruh Indonesia. Seperti Ambon, Aceh, Lampung, Poso, serta daerah-daerah di Kalimantan dan Papua.

"Ada juga yang sifatnya konflik sosial antargeng. Misalnya dalam skala kampung, itu kita akan intervensi juga sehingga menjadi model kampung yang mengedepankan rekonsiliasi dan mendorong semangat perdamaian," kata Pigai. 

Mantan Komisioner Komnas HAM ini melanjutkan, dalam struktur Kampung Redam akan dipimpin langsung oleh masyarakat setempat yang mewakili kelompok sosial terlibat konflik. Termasuk juga akan dilengkapi dengan sistem informasi untuk memantau kondisi serta dibekali dengan aspek-aspek pemasyarakatan nilai-nilai HAM.

Selain itu, di daerah-daerah tersebut kan dibuatkan pula monumen rekonsiliasi dan perdamaian sebagai upaya menanamkan pesan agar peristiwa lama tidak terulang. Hal itu juga sebagai pengingat bagi masyarakat untuk mengedepankan nilai-nilai perdamaian dan kehidupan sosial yang berkeadilan.

"Itu semangat yang ingin kami dorong. Pun jika semuanya siap, monumen ini bisa juga menjadi tempat wisata bagi masyarakat," kata Pigai.

Lebih lanjut, Pigai memastikan bahwa Kampung Redam akan terlibat dalam program pemulihan, baik rehabilitasi, restitusi maupun kompensasi.

"Dengan adanya Kampung Redam ini, kami ingin memastikan Indonesia memiliki integrasi sosial yang lebih kuat lagi, persaudaraannya terjaga, persatuannya sebagai bangsa juga makin kuat dan pada ujungnya kita sebagai bangsa juga akan semakin kuat," tukas Pigai.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI