Anggota DPR Minta UMKM Dimaksimalkan untuk Memasok Industri Kapal

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 12 Februari 2025 | 15:01 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI Siti Mukaromah (Erma). (SinPo.id/Istimewa)
Anggota Komisi VII DPR RI Siti Mukaromah (Erma). (SinPo.id/Istimewa)

SinPo.id - Anggota Komisi VII DPR RI Siti Mukaromah (Erma) meminta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dimaksimalkan sebagai bagian dari rantai pasok industri kapal. Industri itu dinilai sebagai salah satu industri strategis yang berperan besar dalam perekonomian nasional.

Ini disampaikan Erma usai melakukan kunjungan spesifik ke PT Marina Bahagia, Palembang, Sumatr Selatan (Sumsel), Kamis, 6 Februari 2025. Dia menilai industri tersebut merupakan salah satu industri strategis yang berperan besar dalam perekonomian nasional.

"Dengan strategisnya industri kapal, maka perlu dimaksimalkan pula peran UMKM sebagai rantai pasok berbagai komponen kapal," kata Erma dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 12 Februari 2025.

PT Mariana Bahagia merupakan salah satu industri kapal yang cukup besar di Sumatera. Dalam kunspek tersebut, Komisi VII DPR bersama dengan PT Mariana Bahagia membahas berbagai isu, mulai dari sistem dan mekanisme produksi kapal, sistem ketenagakerjaan, penjualan produksi, dan kendala selama operasional.

Dalam kunjungan, ditemukan bahwa perusahaan mengalami kendala dalam pengimporan bahan baku yang mempengaruhi mutu dan kualitas produksi maupun reparasi kapal. Untuk itu, Erma berpendapat bahwa Pemerintah perlu memberikan perhatian serius terhadap berbagai kendala yang muncul.

Apalagi, industri kapal tidak hanya memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional, tetapi juga memberikan kontribusi dalam pergerakan penduduk dan arus logistik.

"Termasuk menjadi sarana transportasi dan pemasaran atau distribusi masyarakat pelaku UMKM. Ini patut menjadi perhatian," ujarnya.

Dia pun mengapresiasi peran PT Mariana Bahagia dalam memudahkan pergerakan masyarakat, logistik, dan menghubungkan antara satu pulau dengan pulau lainnya.

Misalnya, sambung dia, PT Marina bersama Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Papua telah membangun kapal multi-purpose atau serbaguna.

Kapal itu menjelajahi berbagai sungai yang sempit dan dangkal di Papua untuk mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM), alat berat, dan kebutuhan logistik lainnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI