Mesir Umumkan Pertemuan Darurat Arab untuk Bahas Usulan Trump Pindahkan Warga Gaza

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 10 Februari 2025 | 11:19 WIB
Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, kanan, bertemu dengan Perdana Menteri Palestina Mohammed Mustafa selama kunjungannya di markas besar Liga Arab di Kairo. (SinPo.id/AP)
Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, kanan, bertemu dengan Perdana Menteri Palestina Mohammed Mustafa selama kunjungannya di markas besar Liga Arab di Kairo. (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Mesir mengumumkan pihaknya akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak darurat Arab pada 27 Februari untuk membahas usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin memindahkan warga Palestina dari tanah Gaza.

Pasalnya, usulan Trump yang disampaikan dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu minggu lalu, telah membuat marah dunia Arab, termasuk Mesir, Yordania, dan Arab Saudi, yang merupakan sekutu utama Washington.

Baik Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi dan Raja Yordania Abdullah II menolak seruan Trump untuk memukimkan kembali 1,8 juta warga Palestina di Gaza. Terlebih AS juga ingin mengambil alih kepemilikan tanah Gaza, dan mengklaim bahwa warga Gaza akan menerimanya.

"Kami akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak Liga Arab di Kairo setelah pembicaraan di tingkat tertinggi di negara-negara Arab dalam beberapa hari terakhir," kata Kementerian Luar Negeri Mesir dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AP, Senin, 10 Februari 2025.

"Termasuk negara Palestina yang meminta untuk mengadakan pertemuan puncak untuk membahas perkembangan baru dan berbahaya bagi perjuangan Palestina," lanjutnya.

Sebelumnya, Trump mengatakan, dirinya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza, tetapi ia mengizinkan sebagian tanah yang dilanda perang tersebut untuk dibangun kembali oleh negara-negara lain di Timur Tengah.

“Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza. Mengenai pembangunannya kembali, kami dapat memberikannya kepada negara-negara lain di Timur Tengah untuk membangun sebagiannya, orang lain dapat melakukannya, melalui naungan kami," kata Trump.

"Namun, kami berkomitmen untuk memilikinya, mengambilnya, dan memastikan bahwa Hamas tidak mundur. Tidak ada yang bisa ditinggali lagi. Tempat ini adalah lokasi pembongkaran. Sisanya akan dihancurkan. Semuanya dihancurkan," imbuhnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI