Komisi VII DPR RI Kerjasama Dengan BPPT, Gelar Desiminasi Teknologi Perbanyakan Benih Tanaman Buah Di Sambas.
Sambas, sinpo.id - Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) bersama Anggota Komisi VII DPR RI Katherine Angela Oendoen melaksanakan kegiatan pelatihan perbanyakan benih tanaman hortikultura secara ex vitro, dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan perekonomian masyarakat Sambas.
Mengawali sambutannya, Katherine Angela Oendoen mengungkapkan bahwa banyak yang belum mengenal teknik perbanyakan benih secara ex-vitro. Padahal dengan teknik ini, para petani dapat memperbanyak benih yang unggul dengan cara sederhana, cepat dan murah.
Selanjutnya legislator dari Fraksi Partai Gerindra Dapil Kalimantan Barat ini berharap Teknologi inovasi yang dikembangkan oleh BPPT dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh petani di Kabupaten Sambas dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi para peneliti perkebunan dan perwakilan petani di Sambas bahkan bisa tersosialisasi dan implementasi di daerah lainnya.
Semoga BPPT dapat memberikan pemahaman kepada para petani mengenai teknik perbanyakan benih secara ex-vitro yang lebih baik sehingga produktivitas dan kualitas dapat ditingkatkan secara optimal melalui teknologi ini sehingga para petani dapat meningkat kesejahteraannya, demikian imbuhnya.
Katherine Angela Oendoen yang menyatakan apresiasi setinggi-tingginya kepada Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT) atas terselenggaranya kegiatan Desiminasi Teknologi seperti ini dan berharap akan ada kegiatan serupa di Kalimantan Barat terutama di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal. Inilah bukti kehadiran pemerintah untuk menciptakan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat di Indonesia.
Tanaman buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mendapat prioritas untuk dikembangkan karena usaha perkebunan buah memberikan keuntungan maksimal bagi petani. Meski Indonesia banyak terdapat komoditas buah-buahan, namun negara yang dikenal sebagai pusat pengembangan buah justru Thailand. Hal ini disebabkan karena usaha pertanaman kebun buah di Indonesia kurang didukung oleh penggunaan benih yang bermutu. Saat ini, penyediaan benih buah-buahan dilakukan dengan persemaian biji dan okulasi. "Ujar Dr. Agung Eru Wibowo, M.Si., Apt. Kepala Balai Bioteknologi Badan Pengkajian dan Penerapan teknologi"
Menurutnya, Kelemahan dari benih hasil persemaian biji yaitu tidak dapat diperoleh dalam jumlah banyak, sedangkan benih hasil okulasi seringkali mengalami inkompatibilitas sehingga proses okulasinya gagal. Beberapa hal tersebut mengakibatkan ketersediaan benih buah-buahan kurang mencukupi.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka diperlukan upaya lain untuk melestarikan tanaman buah dan mewujudkan kontinyuitas ketersediaan benih yang sesuai dengan tuntutan keadaan pada saat ini. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan perbanyakan secara Ex Vitro imbuhnya.
Dr. Agung Eru Wibowo menambahkan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Bioteknologi telah melakukan inovasi teknologi perbanyakan benih tanaman secara ex vitro, yaitu proses perbanyakan tanaman secara vegetative dengan menggunakan bagian tanaman (eksplan) yang mempunyai fase pertumbuhan cepat. Teknik ini merupakan mesin fotocopy untuk mendapatkan benih tanaman yang mempunyai sifat sama dengan induknya. Kelebihan teknologi ini adalah mudah, murah, perbanyakan massal, kesuksesan multiplikasi yang tinggi, mudahnya eksplan berakar, daya survival kuat pada tahap aklimatisasi, serta bias dilakukan dekat dengan tempat budidaya.
Selain itu pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan teknis cara perbanyakan benih tanaman buah secara ex vitro kepada masyarakat. Pelatihan diberikan dalam bentuk paparan teori dan praktek yang disampaikan oleh perekayasa Balai Bioteknologi BPPT. Ujar Kepala Balai Bioteknologi Badan Pengkajian dan Penerapan teknologi (BPPT) tersebut.
Menurutnya, Pelatihan teknologi perbanyakan benih tanaman buah secara ex vitro ini diselenggarakan pada 25 Agustus 2018 diikuti oleh 100 peserta berasal dari Desa Santaban, Desa Kaliau dan beberapa perwakilan Kecamatan lainnya yang merupakan masyarakat petani di Kabupaten Sambas. Diharapkan peserta termotivasi untuk melakukan usaha budidaya tanaman buah-buahan dan meningkatkan ketrampilan teknis dalam perbanyakan benih, sehingga pengetahuan ini bisa tersebar dan terinformasi lebih luas kepada masyarakat dan bisa tumbuh para pelaku usaha penangkar benih di Sambas.

