Israel Usul Pembentukan Negara Palestina di Arab Saudi, Mesir: Tidak Bertanggung Jawab

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 09 Februari 2025 | 09:51 WIB
Reruntuhan akibat serangan Israel di Gaza (SinPo.id/Reuters)
Reruntuhan akibat serangan Israel di Gaza (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - Mesir menyebut usulan Israel untuk membentuk negara Palestina di Arab Saudi sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan melanggar kedaulatan Saudi.

"Usulan tersebut merupakan pelanggaran langsung terhadap kedaulatan Saudi, dan keamanan kerajaan tersebut merupakan peringatan bagi Mesir," kata Kementerian Luar Negeri Mesir, dilansir dari Sky News, Minggu, 9 Februari 2025.

Usulan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa warga Palestina harus dimukimkan kembali agar AS dapat mengambil alih Gaza.

Bahkan Trump mengatakan pihaknya akan mengembangkan tanah Gaza dan mengubahnya menjadi "Riviera Timur Tengah". Sementara penduduk Gaza yang berjumlah dua juta jiwa akan dimukimkan di negara-negara seperti Mesir dan Yordania.

Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty mengatakan, pihaknya telah menghubungi mitra-mitra Arab termasuk Yordania, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab untuk mendukung penolakan terhadap pemindahan warga Palestina.

"Kami telah menekankan ketetapan posisi Arab terhadap perjuangan Palestina, menolak segala tindakan yang bertujuan untuk menggusur rakyat Palestina dari tanah mereka, atau mendorong pemindahan mereka ke negara lain di luar wilayah Palestina," katanya menegaskan.

Pasalnya, negara-negara Arab menginginkan solusi dua negara yang akan melihat tanah air Palestina yang terpisah berdiri berdampingan dengan negara Israel.

"Mengusir warga Palestina akan menjadi pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, pelanggaran hak-hak Palestina, ancaman terhadap keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut, serta melemahkan peluang untuk perdamaian dan hidup berdampingan di antara rakyatnya," imbuhnya.

Sebaliknya, Mesir dan negara-negara Arab lainnya tengah mencari cara untuk membangun kembali dan membersihkan Gaza, pasca perang yang menghancurkan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI