Bank NTT Diduga Tidak Akad Kredit ke Petani, Investor CV Robinson Rugi Rp8 Miliar

SinPo.id - Kuasa hukum CV Robinson, Henry Indraguna mengatakan, investor kliennya merugi Rp8 miliar lantaran Bank NTT tidak melakukan akad kredit.
Kasus bermula saat CV. Robinson bersama dengan PT. Bank PD NTT C.q. PT. Bank PD NTT Cab. Waitabula dan Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT c.q Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kab. SBD menandatangani perjanjian kerja sama, tanggal 24 Januari 2023. Kerja sama tersebut tentang fasilitas kredit ekosistem pertanian di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Menurut Henry, CV. Robinson telah melaksanakan kewajibannya dengan cara menyediakan Sarana Produksi Pertanian (Saprodi) secara lengkap untuk 1000 orang petani. Namun dari total keseluruhan Saprodi, Klien Kami Cv. Robinson dengan didampingi oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT c.q Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. SBD baru dapat menyalurkan saprodi secara lengkap kepada 712 petani.
"Sedangkan sisanya sebanyak 288 Saprodi, untuk 288 orang petani sama sekali belum dapat disalurkan padahal saprodinya sudah siap disalurkan," kata Henry dalam keterangannya, Sabtu, 8 Februari 2025.
Henry menilai, hal tersebut diduga terjadi karena PT. Bank PD NTT C.q. PT. Bank PD NTT Cab. Waitabula tidak bersedia melaksanakan kewajibannya untuk melakukan akad kredit kepada para petani. Padahal menurutnya, sejak awal PT. Bank PD NTT C.q. PT. Bank PD NTT Cab. Waitabula telah menyatakan sepakat melakukan akad kepada para petani tersebut, dan setelah sepakat PT. Bank PD NTT C.q. PT. Bank PD NTT Cab. Waitabula juga meminta diberikan uang jaminan.
"Uang jaminan tersebut telah dipenuhi atau diserahkan sebesar Rp1 miliar uang tersebut diduga kurang lebih selama satu tahun disimpan PT. Bank PD NTT C.q. PT. Bank PD NTT Cab. Waitabula," katanya.
"Akibatnya PT. Bank PD NTT C.q. PT. Bank PD NTT Cab. Waitabula tidak melakukan akad kredit kepada petani tersebut, Klien Kami CV. Robinson telah mengalami kerugian materil sebesar Rp8,2 miliar," sambungnya.
Pada tanggal 26 November 2024, lanjut Henry, resmi mengambil langkah hukum terhadap PT. Bank PD NTT C.q. PT. Bank PD NTT Cab. Waitabula melalui gugatan perkara Nomor: 22/Pdt.G/2024/Wkb. tertanggal 26 November 2024 di Pengadilan Negeri Waikabubak. Kini mediasi lanjutan telah diagendakan pada hari Kamis, 27 Februari 2025.
Henry menegaskan, ealam mediasi nanti direktur PT. Bank PD NTT C.q. PT. Bank PD NTT Cab. Waitabula wajib datang dan hadir langsung di persidangan mediasi. Hal tersebut perintah dari Pasal 6 ayat 1 Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang prosedur mediasi di pengadilan.
“Para pihak wajib menghadiri secara langsung pertemuan mediasi dengan atau tanpa didampingi oleh kuasa hukum," kata Henry membacakan pasal tersebut.
"Itikad baik dari PT. Bank PD NTT C.q. PT. Bank PD NTT Cab. Waitabula begitu penting. Karena klien kami CV. Robinson merupakan salah satu investor yang selalu siap dan bersedia untuk mananam modal di daerah Sumba Barat Daya," pungkasnya.
PERISTIWA 20 hours ago
PERISTIWA 12 hours ago
PERISTIWA 13 hours ago
OLAHRAGA 2 days ago
PERISTIWA 1 day ago
OLAHRAGA 1 day ago