MUI Dorong Negara OKI Tolak Rencana Jahat Trump-Netanyahu Kuasai Gaza
SinPo.id - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, meminta negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) hingga masyarakat internasional, untuk menolak rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, yang akan menguasai Gaza dengan merelokasi warga Palestina ke negara tetangga, seperti Mesir dan Yordania.
"Ini adalah rencana jahat yang harus ditolak oleh kita semua. Menurut saya, kepemimpinan Amerika dan Israel benar-benat tidak sincere atau jujur terkait dengan gencatan senjata yang sudah disepakati," kata Sudarnoto dalam keterangannya, Rabu, 5 Februari 2025.
Menurut Sudarnoto, kepemimpinan Amerika- Israel tidak memiliki niat tulus dalam menghormati gencatan senjata yang telah disepakati. Langkah-langkah yang Trump-Netanyahu lakukan, justru untuk memastikan bahwa Gaza dan Palestina tetap berada di bawah kendali mereka.
Karena itu, ia berharap negara-negara OKI bersepakat melakukan langkah konstruktif menghadapi konspirasi jahat Amerika-Israel tersebut.
"Ini kesempatan bagi negara-negara OKI dan bahkan Masyarakat untuk membantu dan membangun Gaza/Palestina baru yang bebas dari segala bentuk penjajahan. Dukungan dan bantuan yang jernih dan tulus hanya bisa dilakukan oleh semua pihak yang selama ini membela Palestina," kaga dia.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga proses gencatan senjata agar tetap menjadi jalan menuju kemerdekaan Palestina, bukan malah dijadikan celah bagi AS-Israel untuk merealisasikan ambisi mereka.
"Jangan berharap terhadap bantuan Amerika untuk rekonstruksi Gaza-Palestina karena di balik itu ada motif busuk," ujar Sudarnoto.
Selain itu, Sudarnoto mendorong pemerintah Indonesia untuk terus aktif dalam diplomasi internasional guna mengawal proses gencatan senjata dan menolak rencana relokasi warga Gaza.
Saat ini, lebih dari dua per tiga negara anggota PBB telah memberikan dukungan kepada Palestina. Pertemuan bilateral dan multilateral harus terus diperkuat demi memastikan kemerdekaan Palestina tetap menjadi tujuan utama.
Lebih lanjut, Sudarnoto juga mengajak masyarakat, khususnya umat Islam, untuk semakin memperkuat solidaritas dalam membela Palestina. Ia meminta lembaga filantropi dan komunitas pro-Palestina untuk terus menggalang dukungan dan bantuan kemanusiaan.
"Jangan biarkan Amerika Serikat mengambil alih dan mengontrol Gaza-Palestina. Persatuan di antara kita sangat penting, dan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat harus semakin diperkuat," tukasnya.

