Industri Film Jadi Pilar Ekonomi Kreatif, Jakarta Menuju Kota Sinema Dunia

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 05 Februari 2025 | 00:17 WIB
Film (pixabay)
Film (pixabay)

SinPo.id -  Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menyampaikan bahwa industri film telah menjadi salah satu pilar utama dalam ekonomi kreatif yang mendukung transformasi Jakarta sebagai pusat perekonomian global. Berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), sektor film, animasi, dan video di Jakarta menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,22%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan yang hanya mencapai 5,04%.

"Industri film bukan hanya sekadar seni, tapi juga elemen vital dalam ekonomi kreatif yang membawa Jakarta menuju peranannya sebagai kota global," ujar Teguh Setyabudi pada Gala Dinner Malam Insan Film bertema 'Menuju Jakarta Kota Global Kota Sinema' di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Selasa 4 Februari 2025.

Acara tersebut juga menandai dimulainya Festival Film Tempo (FFT) 2025, yang bertujuan untuk merayakan karya sineas Indonesia dan memperkuat ekosistem perfilman tanah air. Teguh Setyabudi menambahkan bahwa Pemprov DKI Jakarta sangat berbangga dapat berkontribusi dalam merayakan perkembangan industri film Indonesia yang semakin berkembang pesat.

Jumlah penonton film Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 70 juta pada tahun 2024, yang menunjukkan daya tarik kuat perfilman nasional. Jakarta, sejak lama, menjadi latar belakang penting bagi banyak film yang menggambarkan kehidupan dan dinamika masyarakat, mulai dari film klasik seperti Nyai Dasima hingga karya-karya modern yang telah sukses di kancah internasional.

Jakarta, yang memiliki sejarah panjang dalam dunia perfilman, mulai dari berdirinya bioskop pertama pada 1900 hingga berkembangnya studio modern seperti Studio Lumine dan Guava, telah menjadi rumah bagi para pelaku seni untuk berinovasi. Teguh Setyabudi menyampaikan bahwa Pemprov DKI akan terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak untuk menjadikan Jakarta sebagai kota sinema dunia, salah satunya melalui pengembangan Kota Tua sebagai pusat ekonomi kreatif.

Potensi Kota Tua, yang bukan hanya sebagai latar pengambilan gambar, tetapi juga sebagai destinasi wisata, akan semakin diperkenalkan ke dunia. Teguh berharap Festival Film Tempo dapat menjadi bagian dari rangkaian kegiatan kreatif dalam menyambut 500 tahun Kota Jakarta dan Bulan Film Nasional pada Maret mendatang.

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menambahkan bahwa kolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta akan dilakukan dalam berbagai kegiatan ekonomi kreatif antara tahun 2025 hingga 2027 untuk menyambut lima abad Jakarta. Hal ini bertujuan untuk mendukung Jakarta sebagai kota global dan pusat sinema dunia.

Turut hadir dalam acara Gala Dinner Insan Film, sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Gubernur DKI Jakarta periode 1997–2007 Sutiyoso, serta Wakil Gubernur terpilih Rano Karno.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI