Bahas Krisis Timur Tengah, Presiden Mesir Undang Trump ke Kairo
SinPo.id - Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, mengundang Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk mengunjungi Mesir guna membahas krisis yang sedang berlangsung di Timur Tengah. Undangan ini disampaikan saat keduanya melakukan panggilan telepon pada Sabtu 1 Februari 2025.
"Presiden Sisi sekali lagi mengucapkan selamat kepada Trump atas terpilihnya kembali sebagai Presiden AS untuk periode kedua, mencerminkan kepercayaan besar yang ia peroleh dari rakyat Amerika serta pengakuan atas kemampuannya," ujar juru bicara kepresidenan Mesir, Mohamed El-Shennawy.
Sisi berharap pertemuan ini dapat memperkuat hubungan strategis antara Mesir dan AS serta membahas isu-isu kompleks yang mempengaruhi stabilitas kawasan. Selain itu, Trump juga diundang untuk menghadiri peresmian museum baru Mesir, yang diperkirakan berlangsung pada 3 Juli 2025.
Sebagai tanggapan, Trump juga mengundang Sisi untuk berkunjung ke Washington dan bertemu dengannya di Gedung Putih.
Dalam percakapan tersebut, kedua pemimpin membahas berbagai isu bilateral, regional, dan internasional, dengan penekanan pada hubungan strategis kedua negara serta perlunya memperkuat kerja sama ekonomi, investasi, dan keamanan air. Mereka juga menegaskan komitmen untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah implementasi tahap pertama dan kedua dari perjanjian gencatan senjata Gaza yang disepakati pada 19 Januari, serta upaya stabilisasi situasi di wilayah tersebut. Sisi menekankan pentingnya mencapai "perdamaian abadi" di kawasan, dengan harapan Trump dapat mengamankan perjanjian damai yang berkelanjutan.
Namun, diskusi ini terjadi di tengah pernyataan kontroversial dari Trump yang menyarankan agar Gaza "dibersihkan" dan penduduk Palestina dipindahkan ke Mesir dan Yordania. Gagasan ini mendapat penolakan tegas dari kedua negara, yang menegaskan bahwa warga Palestina harus tetap tinggal di tanah mereka.
Sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, lebih dari 47.400 warga Palestina di Gaza telah tewas akibat serangan Israel, dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Pada Kamis, Trump bersikeras bahwa Yordania dan Mesir akan menerima usulannya untuk merelokasi warga Gaza. "Mereka akan melakukannya... Kami telah banyak membantu mereka, dan mereka akan melakukannya," katanya.

