Tahun Baru Imlek di Jerman Disambut Meriah

SinPo.id - Ratusan warga di Frankfurt, Jerman, merasakan kemeriahan Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi pada Jumat 31 Januari 2025, ketika sekelompok penampil berkostum meriah memukau publik dengan tarian mereka yang lincah dan unik.
Pertunjukan tersebut sangat khas, memadukan seni drama, tarian, dan seni bela diri, yang disebut tarian Yingge, atau "menari mengikuti nyanyian pahlawan." Tarian ini merupakan bentuk tarian rakyat yang populer di Provinsi Guangdong, China selatan, dan telah terdaftar sebagai warisan budaya takbenda nasional pada 2006.
Tim Yingge Ximen yang beranggotakan 25 orang dari Shantou, Provinsi Guangdong, membangkitkan semangat para penonton dengan gerakan dinamis dan berirama di tengah dinginnya musim dingin Frankfurt. Ini merupakan kali pertama pameran kuil Festival Musim Semi digelar di sana.
Tim tersebut sedang dalam tur delapan hari di Jerman dan Prancis, dimulai pada Selasa (28/1) sebagai bagian dari acara "Selamat Tahun Baru Imlek." Frankfurt menjadi salah satu pemberhentian mereka, yang juga mencakup Hanau, Paris, dan Lyon. Persiapan untuk tur ini berlangsung selama dua bulan untuk memastikan penampilan luar biasa.
Di antara para penonton yang terpukau adalah Rebecca, seorang pelajar, yang merekam seluruh pertunjukan di Frankfurt. "Saya menyukai tariannya dan merasa sangat senang dapat merasakan perayaan Tahun Baru Imlek untuk pertama kalinya. Para penarinya sangat bersemangat, dan mereka memberikan begitu banyak kegembiraan kepada kami. Benar-benar spektakuler!" ujarnya.
Chen Tanpeng, pelatih Tim Yingge Ximen, menyoroti inovasi penampilan mereka, yang mengombinasikan lebih banyak elemen tarian China. Juergen Scheuermann, ketua Asosiasi Persahabatan Hanau-Taizhou, memuji pertunjukan itu dan berharap dapat mempererat ikatan budaya antara kedua masyarakat.
Bagi para penampil, pengalaman ini sangat menggembirakan. "Kami datang ke Jerman untuk menawarkan sebuah pesta budaya yang kaya kepada teman-teman dari seluruh dunia," kata Chen. "Suasana di sini luar biasa, orang-orangnya ramah, makanannya lezat, dan kami sangat senang merayakan Tahun Baru Imlek di tempat yang indah ini," tambahnya.
Wu Yanhua, wakil pelatih tim, merasa bangga dapat membagikan warisan budaya mereka. "Melalui Yingge, kami berharap dapat melampaui batasan bahasa dan membawa sukacita Tahun Baru Imlek kepada semua orang," ujarnya.
Selain penampilan mereka, tim juga membawa sentuhan budaya China ke Eropa dengan memberikan hadiah buatan tangan kepada penonton, seperti karya seni memotong kertas, kantong berbordir, kuplet mini Festival Musim Semi, dan gantungan kunci bertema Yingge.
Anna Breit, seorang penduduk setempat, mengatakan, "Sungguh luar biasa... Kostum para pemain sangat memukau, dan penampilan mereka tidak hanya membawa kegembiraan, tetapi juga semangat Tahun Baru Imlek yang kental."
Pada akhir 2024, UNESCO menambahkan Festival Musim Semi, praktik sosial masyarakat China dalam merayakan tahun baru tradisional, ke dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. Setahun sebelumnya, Sidang Umum PBB ke-78 mengakui Tahun Baru Imlek sebagai hari libur resmi PBB, menegaskan kehadiran festival tersebut yang semakin mendunia.