AHY: Terlalu Dini Menilai Pemerintahan Hanya Berdasarkan 100 Hari Kerja

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 01 Februari 2025 | 10:41 WIB
Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono. (SinPo.id/Tio)
Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono. (SinPo.id/Tio)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai, terlalu dini untuk menyimpulkan sukses atau gagalnya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, hanya berpatok pada 100 hari kerja. 

Namun, menurut AHY, 100 hari kerja dapat menjadi pondasi melangkah lebih lanjut dalam merealisasikan semua program kerja. 

"Terlalu awal untuk kita langsung menyimpulkan ini sukses atau ini gagal (hanya berpatok 100 hari kerja)," ujar AHY dalam diskusi di Grand Sahid Hotel Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Januari 2025.

AHY menyampaikan, jika dihitung, 100 hari masa kerja pemerintah hanya setara 5 persen dari total masa jabatan Prabowo-Gibran selama 5 tahun.

"Saya sudah hitung. Kalau tidak percaya, silakan hitung sendiri, 5 tahun itu 1.826 (hari). Dari 20 Oktober 2024 hingga 20 Oktober 2029. Tiga bulan dari 60 bulan depan. Itu hanya sekitar 5 persen," kata AHY. 

Disisi lain, AHY bersyukur, meski pemerintahan baru berjalan tiga bulan, tapi sudah mendapat respons positif dari publik. Hal itu merujuk dari hasil survei yang mencatat tingginya persepsi publik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. 

"Tentu untuk menjawab ini bukan dengan berpuas diri, tetapi lebih melecut diri kita agar kita sama-sama bisa menjaga public trust and confidence. Rasa percaya dan juga yakin, optimis bahwa dengan kepemimpinan, dengan manajemen, dengan pemerintahan yang tadi menjalankan prinsip-prinsip good governance," ucap AHY.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI