Demokrat: Program MBG di Papua Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Baru

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:39 WIB
Politikus Partai Demokrat Herman Khaeron. (SinPo.id/Tio)
Politikus Partai Demokrat Herman Khaeron. (SinPo.id/Tio)

SinPo.id - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Demokrat Herman Khaeron (Hero) menilai, masalah ketersediaan pasokan bahan baku untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua, merupakan sebuah peluang ekonomi baru.

Menurutnya, kondisi itu membuka peluang baru bagi masyarakat setempat untuk menjadi produsen bahan baku MBG. 

"Nah, di Papua ini kekurangan sayur-sayuran, dan ini juga menjadi minat dari masyarakat atas ketersediaan sayur-sayuran, menjadi peluang baru," kata Hero kepada wartawan, Jumat, 31 Januari 2025

Hero menilai, kementerian terkait harus mempersiapkan segala kebutuhan-kebutuhan untuk program MBG dengan matang. Terlebih, Presiden Prabowo Subianto selalu menyampaikan bahwa MBG tak hanya sebatas memenuhi rasa lapar atau kebutuhan gizi, nutrisi, tapi jangka panjangnya ialah mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul, serta menciptakan dan membangkitkan ekonomi baru di setiap wilayah.

Hero mencontohkan peluang ekonomi yang dimaksud, seperti untuk pemenuhan kebutuhan telur yang mencapai 82,9 juta butir per hari. 

"Nah seperti sekarang juga kan telur pasti kekurangan. Bayangkan kalau sudah 82,9 juta sasaran terpenuhi, berarti butuh 82,9 juta butir telor. Ini harus disiapkan," jelas Hero.

Lebih lanjut, menurut Hero, pemenuhan bahan pasok untuk MBG, patut dijadikan momentum pemerataan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian, akan memicu tercapainya target pertumbuhan ekonomi 8 persen. 

"Nah ini menurut saya, disinilah memang kecerdasan dan kehebatan Presiden Prabowo untuk bisa bagaimana men-trigger keinginan pertumbuhan 8 persen dari berbagai sisi, termasuk makan bergizi gratis juga bisa untuk menopang terhadap pertumbuhan 8 persen," tukasnya. 

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengakui tantangan dalam menjalankan MBG di Papua, terutama mendapatkan bahan pasok seperti sayur dan telur. Namun, ia memastikan program tetap berjalan dengan baik.

"Medan Papua memang sulit, tetapi prajurit tetap berupaya memberikan makanan bergizi gratis kepada anak-anak sekolah," ujar Agus dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2025. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI