AHY: Negara Demokratis Harus Kaya dengan Check and Balances

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 31 Januari 2025 | 18:21 WIB
Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (SinPo.id/ Tio Pirnando)
Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (SinPo.id/ Tio Pirnando)

SinPo.id - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai, kritikan dan masukan dari seluruh elemen masyarakat sangat penting dilakukan demi menuju Indonesia Emas 2045. Karena, tidak ada negara demokratis tanpa ada cheks and balances. 

Hal itu disampaikan AHY dalam diskusi bertajuk "100 Hari Kabinet 100 Menteri" yang digelar KAHMI di Grand Sahid 

"Negara demokratis harus kaya dengan proses check and balances. Dan sebagai salah satu elemen penting dalam demokrasi, selain partai politik tentunya, institusi atau lembaga-lembaga seperti yang dihadirkan selama ini dalam berbagai ruang publik, KAHMI tidak pernah ketinggalan, " kata AHY. 

AHY menjelaskan, Indonesia yang menganut sistem demokrasi, memerlukan kontribusi nyata segenap elemen masyarakat agar tata kelola pemerintahan, baik tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, semakin baik. Ia memahami bahwa masih banyak persoalan yang harus diselesaikan oleh pemerintah dalam memperbaiki sistem demokrasi ini. 

"Kita tahu demokrasi tidaklah sempurna. Tidak ada demokrasi yang sempurna di negara manapun. Bahkan kiblat demokrasi selama ini, Amerika Serikat atau negara-negara barat juga kerap mengalami permasalahan dan tantangan yang berbeda," kata AHY.

Ketua Umum Partai Demokrat ini menyampaikan, tantangan Indonesia, dengan 280 juta rakyatnya, berbagai ragam identitas, suku, agama, ras, etnis, dan kompleksitas permasalahan, baik politik, ekonomi, sosial,dan budaya, membutuhkan hadirnya tata kelola pemerintahan sekaligus kepemimpinan yang efektif.

"Sering kita mendengar prinsip-prinsip good governance, akuntabilitas, transparansi, ini semua juga harus terus kita jaga dengan baik," kata AHY. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI