PENEMBAKAN WNI

Legislator Golkar Minta Malaysia Tak Menutupi Kasus Penembakan WNI

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 27 Januari 2025 | 16:46 WIB
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono (SinPo.id/ Antara)
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono (SinPo.id/ Antara)

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono meminta pemerintah Malaysia tak menutup-nutupi kasus penembakan pekerja migran Indonesia (PMI) oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Pengusutan kasus yang menewaskan satu WNI tewas diharap dilakukan secara terbuka.

"Kita harapkan kasus ini diusut hingga selesai, tidak ada yang ditutupi, jangan sampai jadi preseden yang buruk menutup-nutupi kasus hingga mengakibatkan orang meninggal," kata Dave kepada SinPo.id, Jakarta, Senin, 27 Januari 2025.

Legislator dari Fraksi Partai Golkar ini menyesalkan insiden penembakan tersebut. Dave kembali mengingatkan kepada pemerintah Indonesia segera meminta dengan tegas agar pihak Malaysia melakukan pengusutan penembakan dengan transparan.

"Kita minta ada keterbukaan, ada transparansi yang tegas dan jelas dari aparat Malaysia," katanya.

Tak hanya itu, Dave mendorong pemerintah baik dari Kementerian PMI, Kementerian Kuar Negeri, hingga TNI ikut mengusut kasus penembakan WNI tersebut. Dia berharap kasus ini tidak menodai kerja sama bilateral yang sudah terbangun antara  Indonesia dengan Malaysia.

"Dan juga pemerintah Indonesia, baik dari Kementerian PMI, Kementerian Luar Negeri, Bakamla atau AL, juga kepolisian untuk terlibat dalam pengusutan kasus ini karena ini menodai dan mencoreng hubungan baik antara Indonesia dengan Malaysia," ucapnya.

Menurut Dave, pemerintah Indonesia harus meminta penjelasan secara detail kepada pihak Malaysia ihwal penembakan tersebut. Terutama, menjelaskan bagaimana situasi dan eskalasi saat kejadian hingga otoritas Malaysia harus bertindak sejauh itu.

"Dan bila mana ada pelanggaran hukum yang di mana aparat dari Malaysia memang diwajibkan menggunakan kekerasan, itu harus ada keterbukaan dan kejelasan sejauh mana situasinya dan eskalasinya setinggi apa sehingga harus ada penembakan dan mengakibatkan meninggalnya satu WNI," tegasnya.

Sebelumnya, insiden penembakan terhadap lima PMI non-prosedural oleh APMM terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari waktu Malaysia pada Jumat, 24 Januari 2025.

Insiden penembakan tersebut mengakibatkan seorang pekerja migran meninggal dunia, satu lainnya dalam kondisi kritis, dan tiga orang dirawat di beberapa rumah sakit di Selangor, Malaysia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI