KEJAHATAN SIBER

Polri Bongkar Tiga Kasus Besar Kejahatan Siber Sejak 2023

Laporan: Firdausi
Minggu, 26 Januari 2025 | 20:36 WIB
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko (SinPo.id/ Dok. Polri)
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko (SinPo.id/ Dok. Polri)

SinPo.id - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri membongkar sejumlah kasus kejahatan siber sejak 2023. Tercatat ada tiga kasus penipuan online terbesar yang diungkap institus Korps Bhayangkara.

Kasus pertama, kejahatan siber peretasan kartu kredit yang berhasil terungkap pada 2023 silam dengan kerugian total mencapai Rp128 miliar. Korbannya tersebar di 70 negara.

"Kasus pertama, Polri dan kepolisian Jepang bekerja sama mengungkap kejahatan tindak pidana peretasan kartu kredit dengan melakukan transaksi elektronik di beberapa marketplace yang ada di Jepang," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 26 Januari 2025.

Kasus kedua, yaitu penipuan berkedok lowongan kerja paruh waktu yang dibongkar sejak Juli 2024. Adapun modus operandinya yaitu pelaku menawarkan lowongan kerja palsu jaringan internasional.

"Kasus ini menyebabkan kerugian total sekitar Rp1,5 triliun, dengan korban di Indonesia mencapai 823 orang. Polisi menetapkan tiga tersangka, termasuk seorang warga negara asing," ungkapnya.

Kasus terakhir, kata jenderal polisi bintang satu itu adalah kasus penipuan siber dengan skema Business Email Compromised atau BEC yang diungkap pada 2024. Dalam kasus ini, lima pelaku ditangkap.

"Kerugian yang diakibatkan sebanyak Rp32 miliar. Dua dari lima tersangka merupakan warga negara asing yang berasal dari Nigeria," tuturnya.

Lebih lanjut, Trunoyudo mengimbau masyarakat segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan. Mengingat kecepatan pelaporan sangat penting agar pelaku dapat segera ditangkap.

"Mari bersama kita tingkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan siber demi menciptakan ruang digital yang aman dan bebas dari penipuan," tutur Trunoyudo.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI