PMI DITEMBAK

Malaysia Tembak PMI Unprosedural, P2MI: Tidak Manusiawi

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 26 Januari 2025 | 15:49 WIB
Wakil Menteri P2MI Christina Aryani (SinPo.id/Tio Pirnando)
Wakil Menteri P2MI Christina Aryani (SinPo.id/Tio Pirnando)

SinPo.id - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mengatakan, berdasarkan informasi sementara yang diperoleh, lima orang pekerja migran Indonesia (PMI) yang ditembak oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), berangkatnya melalui jalur ilegal atau unprosedural. Namun, tindakan yang ditempuh APMM tersebut, sangat tidak manusiawi. 

"Lima orang WNI Pekerjaan Migran Indonesia unprocedural. Untuk ke mananya belum tahu pasti. Ini baru dugaan, tapi mereka ditemukan di Perairan Tanjung Rhu," kata Christina di Kantor K2PMI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu, 26 Januari 2025.

Politikus Golkar ini menjelaskan, kawasan perairan Tanjung Rhu, Selangor, memang kerap menjadi jalur perlintasan pekerja migran ilegal.

"Perlintasan ini biasanya itu bisa pergi ke Medan ya Tanjung Balai, daerah-daerah sekitar Sumatera. Ini adalah salah satu alur yang biasa digunakan oleh pekerja migran unprosedural," ucapnya.

Kendati demikian, tegas Christina, APMM telah melakukan penggunaan tindakan secara berlebihan. Padahal, jika memang PMI tersebut unprosedural, biasanya otoritas Malaysia melakukan penangkapan  terlebih dahulu, bukan langsung ditembak hingga tewas. 

"Kami lihat di sini ada dugaan penggunaan berlebihan. Karena sebetulnya kalau bicara pekerja migran ini kan biasanya hanya ditangkap saja, tidak sampai penggunaan sampai ditembak begitu ya, sampai apalagi ada yang meninggal," sesalnya.

Untuk kondisi kondisi terkini kelima PMI korban penembakan itu, sambung Christina, satu orang tewas, satu kritis, dan tiga orang lainnya luka-luka. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit di Selangor. 

"Jadi ada beberapa rumah sakit. Ada tiga orang di rumah sakit di daerah Selangor, dan satu lagi juga di rumah sakit yang dekat juga dengan Tanjung Rhu ini. Sama masih di Selangor (Rumah Sakitnya)," tukas Christina.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI