Sejarah Lengkap Isra Miraj Nabi hingga Dapat Perintah Wajib Salat
SinPo.id - Salah satu peristiwa agung yang kerap diperingati umat Islam setiap bulan Rajab adalah Isra Miraj. Peristiwa ini tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW yang terjadi pada 27 Rajab. Pada tahun ini, peringatan Isra Miraj jatuh pada Senin, 27 Januari 2025.
Isra Miraj sendiri merupakan dua peristiwa yang berbeda dialami Nabi Muhammad SAW. Isra adalah perjalanan Nabi dari Masjidil Haram di Makkah, menuju Masjidil Aqsa di Palestina.
Sedangkan Miraj merupakan perjalanan Nabi dari Masjid Aqsa ke Sidrah Al-Muntaha atau dari bumi naik menuju langit ke tujuh untuk menerima perintah langsung dari Allah SWT tentang kewajiban salat bagi umat Islam.
Seorang ulama tersohor Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya Zadul Ma'ad memaparkan rangkaian peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Dalam penjelasan hadis yang shahih disebutkan, Isra Nabi dari Masjidil Haram di Makkah, menuju Masjidil Aqsa di Palestina mengendarai Buraq, semacam hewan yang ditemani oleh malaikat Jibril Alaihi Salam. Setibanya di Baitul Maqdis, Rasulullah melakukan salat sembari menjadi imam para Nabi.
Pada malam itu pula, disebutkan bahwa Rasulullah dimi'rajkan oleh Allah dari Baitul Maqdis ke langit dunia. Di langit pertama, Nabiullah Muhammad menjumpai Nabi Adam, bapak seluruh umat manusia.
Muhammad mengucapkan salam, Adam pun membalas ucapan salam beliau. Di langit pertama Allah SWT memperlihatkan kepada Nabi Muhammad arwah orang-orang beruntung di sebelah kanan. Dan arwah orang-orang yang celaka di sebelah kirinya.
Perjalanan berlanjut ke langit kedua, di mana Rasululah bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya. Keduanya juga memberikan salam dan doa.
Beliau terus naik ke langit ketiga. Di sana didapatinya Yusuf yang dikenal akan ketampanannya.
Di langit keempat, Rasulullah bertemu Nabi Idris, diikuti Nabi Harun di langit kelima. Dan Nabi Musa di langit keenam. Musa mengakui kenabian Rasulullah. Namun, saat hendak berpisah Musa menangis.
"Saya menangis karena ada seorang pemuda yang diutus menjadi Nabi setelah saya. Ternyata umatnya yang masuk surga, lebih banyak dari umat saya," tutur Musa di hadapan Rasulullah Muhammad SAW.
Lalu, Rasulullah naik ke langit ketujuh, Rasulullah bertemu Nabi Ibrahim yang sedang bersandar di Baitul Ma'mur, sebuah tempat ibadah yang dimasuki oleh 70.000 malaikat setiap harinya. Nabi Ibrahim menyampaikan salam dan doa, serta menunjukkan kebesaran Baitul Ma'mur.
Naik ke Sidratul Muntaha dan Dapat perintah Wajib Salat
Setelah melewati langit ketujuh, Rasulullah tiba di Sidratul Muntaha, lalu ke Baitul Ma'mur. Setelah itu Rasulullah menghadap Allah SWT. Beliau mendekat hingga jaraknya bagai dua ujung busur panah atau lebih dekat lagi. Di sinilah Allah menyampaikan wahyu dan mewajibkan salat fardhu lima puluh kali dalam sehari semalam.
Dalam perjalanan kembali, Rasulullah bertemu dengan Nabi Musa dan bertanya kepada beliau "Engkau mendapat perintah apa dari Allah wahai Muhammad?". Rasulullah menjawab "saya mendapat perintah salat fardhu lima puluh kali dalam sehari semalam".
"Umat tidak akan mampu melakukannya. Kembalilah kepada Rabbmu. Mintalah keringanan," ujar Nabi Musa memberi saran.
Maka Rasulullah kembali menghadap Allah. Kemudian dikurang menjadi empat puluh kali dalam sehari semalam. Beliau berjumpa lagi dengan Nabi Musa. Usai diberi tahu, Musa memukas "Umatmu masih akan belum mampu mengerjakannya".
Mintalalah keringanan lagi wahai Muhammad. Maka beliau pun memenuhi saran Musa. Hingga akhirnya Rasulullah mendapat keringanan salat lima kali dalam sehari semalam.
Rasulullah Lihat Wajah Allah saat Miraj
Terjadi perselisihan pendapat para sahabat Nabi, apakah pada saat itu Rasulullah melihat wajah Rabbnya ataukah tidak.
Sebuah riwayat shahih dari Ibnu Abbas menyatakan bahwa beliau melihat Rabbnya dengan hatinya. Namun dari riwayat lain dari Aisyah istri Nabi dan Ibnu Mas'ud mengingkari hal itu dengan mengutip firman Allah SWT. "Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain yaitu di Sidratul Muntaha (QS An-Najm 13-14).
Pada hadis lai disebutkan pula saat Nabi ditanya Abu Dzar sahabat Nabi. "Apakah engkau melihat Rabb engka?" Beliau menjawab. "Cahaya yang aku lihat".
Maksudnya ada cahaya yang menghalangi Rasululllah melihat Allah.
Namun disimpulkan oleh Syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyyah dengan mengutip hadis Nabi dari Ibnu Abbas sahabat Nabi.
"Aku melihat Rabbku" (Alhadis).
Penjelasannya di atas bukan pada Isra Miraj melainkan sewaktu Nabi di Madinah, ketika Rasulullah tertahan dari salat subuh (mimpi). Lalu Rasulullah memberitahukan kepada para sahabat lainnya tentang dirinya melihat Allah malam itu, saat mimpi dalam tidurnya. Karena mimpi para Nabi itu adalah benar (haq).
Sedangkan maksud Hadis Nabi melihat cahaya ialah melihat Jibril. Rasulullah melihat Jibril dua kali. Satu kali di bumi saat Miraj dan kali yang lain di Sidratul Muntaha. Wallahu A'lam.