Ribuan Warga Palestina Turun ke Jalan Rayakan Gencatan Senjata
SinPo.id - Ribuan warga Gaza turun ke jalan saat gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai pada hari Minggu. Sebagian merayakan, sebagian lagi mengunjungi makam kerabat, dan sebagian lainnya kembali untuk melihat apa yang tersisa dari rumah mereka.
"Saya merasa hidup kembali. Saya merasa akhirnya menemukan air untuk diminum setelah tersesat di padang pasir selama 15 bulan," kata Aya, seorang perempuan terlantar dari Kota Gaza yang telah berlindung di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah selama lebih dari setahun. Dilansir dari Reuters, Senin 20 Januari 2025.
Kemudian di Gaza utara, rekaman drone menunjukkan ratusan orang berjalan di jalan berdebu melalui lanskap yang hancur akibat beton yang hancur dan logam yang bengkok.
Salah satu keluarga terlantar yang tiba kembali di Jabalia, kamp pengungsi terbesar dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Gaza, terlihat berupaya mencari apa yang tersisa dari rumah mereka dengan menggunakan sekop untuk membersihkan puing-puing tembok yang runtuh.
"Kami datang ke sini pagi ini, bahkan sebelum mereka mengumumkan gencatan senjata," kata Amal Abu Eita, yang berdiri di reruntuhan rumahnya.
"Kami datang dengan harapan, berpikir kami mungkin menemukan satu kamar saja, sesuatu yang sederhana, hanya tempat berteduh kecil untuk melindungi kami. Namun, ketika kami tiba, kami mendapati situasinya seperti yang Anda lihat - tragis," imbuhnya.
Smentara itu, kelompok pejuang Hamas melaju melalui kota selatan Khan Younis, dengan kerumunan orang bersorak dan meneriakkan yel-yel. Orang-orang menyemangati para pejuang sambil meneriakkan "Salam untuk Brigade Al-Qassam".
Diketahui, kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku setelah penundaan hampir tiga jam. Menurut Layanan Darurat Sipil Palestina serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 13 orang selama penundaan gencatan senjata tersebut.