Legislator PKB: Gencatan Senjata Harus Jadi Momentum Mewujudkan Kemerdekan Palestina

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 17 Januari 2025 | 13:31 WIB
Warga Gaza merayakan gencatan senjata (SinPo.id/ Reuters)
Warga Gaza merayakan gencatan senjata (SinPo.id/ Reuters)

SinPo.id - Anggota Komisi I DPR RI Marwan Jafar berharap gencatan senjata di Jalur Gaza menjadi momentum mewujudkan kemerdekaan Palestina. Israel harus keluar total dari Palestina sehingga tidak ada lagi penjajahan. 

Legislator dari Fraksi PKB itu juga berharap agar perjanjian itu dipatuhi Hamas dan Israel. Menurutnya, tidak boleh ada lagi baku tembak, pengeboman, dan serangan lainnya.

"Israel tidak boleh mengingkari perjanjian. Selama ini, Israel sering melanggar kesepakatan, sehingga gencatan senjata batal dan pertempuran terjadi lagi," kata Marwan dalam keterangannya, Jakarta, Jumat, 17 Januari 2025.

Tidak hanya itu, dia menilai perjanjian gencatan senjata harus mempermudah pembebasan sandera dan membuka kembali perbatasan Rafah agar bantuan bisa masuk ke Gaza.

"Jangan ada lagi penembakan, pencegatan, dan penghentian terhadap truk-truk yang mengangkut bantuan kemanusiaan," ucapnya.

Marwan mengatakan konflik yang terjadi di Gaza sejatinya bukanlah peperangan, melainkan genosida yang dilakukan Israel dengan mengebom bangunan-bangunan, mulai dari sekolah hingga rumah masyarakat.

"Bahkan, rumah sakit dan tempat pengungsian juga dibom, sehingga banyak orang yang meninggal dunia. Ini betul-betul brutal. Ini adalah genosida terbesar sepanjang sejarah manusia," ucapnya.

Apalagi, kata dia, genosida yang dilakukan Israel sejak Oktober 2023 itu telah menelan puluhan ribu nyawa dan menyebabkan ratusan ribu warga mengalami luka-luka.

Di sisi lain, dia mendorong pemerintah Indonesia berperan aktif dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Salah satunya, dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

"Saya yakin kemerdekaan Palestina semakin dekat. Tidak boleh ada lagi penjajahan di muka bumi ini. Itu adalah amanat konstitusi kita yang harus terus disuarakan," katanya.

Sebelumnya, Hamas Palestina dan Israel bersepakat untuk melakukan gencatan senjata yang akan dimulai pada Minggu, 19 Januari 2025. Kesepakatan ini terjadi setelah lebih dari 460 hari agresi brutal Israel menghancurkan Gaza dan telah menewaskan total 46.707 warga Palestina. Pengumuman gencatan senjata ini juga secara resmi diumumkan pada Rabu, 15 Januari 2025.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI