Kebakaran di Los Angeles, KJRI: Terdata 163 WNI yang Terdampak
SinPo.id - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), mencatat, sebanyak 163 warga negara Indonesia (WNI) yang melapor terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Los Angeles, California.
Menurut Konsul Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Los Angeles Afina Burhanuddin angka, jumlah itu menunjukkan peningkatan dari sebelumnya yang dilaporkan pada Sabtu, 11 Januari 2025, sebanyak 97 orang.
"Sejauh ini terdata 163 WNI, baik masyarakat diaspora maupun pelajar, yang terdampak kebakaran hutan," kata Afina Burhanuddin kepada wartawan, Rabu, 15 Januari 2025.
Diketahui, Karhutla mematikan di Los Angeles yang berlangsung sejak 7 Januari, melanda lebih dari 40.000 hektare lahan terbakar dan mengakibatkan sekitar 12.000 bangunan rusak. Dilaporkan korban tewas akibat bencana alam ini mencapai 25 orang per Selasa 14 Januari.
Afina menjelaskan, WNI yang yang terdampak menetap di wilayah Pasadena, Altadena, Sylmar, dan Calabasas. Kini mereka dilaporkan mengungsi ke pusat pengungsian yang disediakan pemerintah setempat dan terbuka bagi semua korban tanpa membedakan kewarganegaraannya.
Kemudian, ada juga WNI yang mengungsi ke rumah saudara dan kerabat, hotel, ataupun mencari tempat tinggal sementara.
Afina menyampaikan, KJRI Los Angeles juga menyiapkan tempat pengungsian dan persediaan logistik bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Bagaimanapun, kami menyarankan supaya (WNI) bisa ke shelter resmi. Karena fasilitas di sana yang pasti lebih baik, kemudian bisa terdata dan mendapat informasi terbaru, dan pasti dapat bantuan," kata Afina.
Menurut Afina, kondisi cuaca di Los Angeles masih belum kondusif mengingat angin Santa Ana, yang menjadi salah satu faktor pemburukan karhutla di Los Angeles, diperkirakan masih akan muncul. Karena itu, WNI diimbau untuk selalu mengikuti arahan otoritas setempat, mengingat sejumlah lokasi masih ditetapkan sebagai zona darurat.
"Diperkirakan Sabtu 18 Januari baru akan ada hujan gerimis," ujarnya.
Dalam upaya meringankan beban komunitas Indonesia maupun masyarakat setempat, KJRI akan menjadi tuan rumah bagi acara penggalangan dana dan doa bersama dari perwakilan berbagai agama pada Minggu 19 Januari waktu setempat.
"Agenda tersebut akan terbuka bagi publik, khususnya masyarakat Indonesia di Los Angeles. KJRI juga tidak menetapkan target tertentu terkait jumlah peserta maupun dana yang terkumpul dalam acara," kata Afina.