Pakar: Ketahanan Pagar di Laut Tangerang Enam Bulan hingga Satu Tahun
SinPo.id - Pakar Maritim dari Ikatan Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC), Marcellus Hakeng Jayawibawa mengatakan, pagar bambu yang terbentang di sepanjang 30,16 kilometer di laut Tangerang itu hanya mempuyai ketahanan di air selama enam bulan.
"Itu (pagar bambu Tangerang) hanya bisa bertahan enam bulan, sampai maksimal setahun dikarenakan kualitas dari materialnya," kata Capt. Hakeng saat dihubungi SinPo.id, Selasa, 14 Januari 2025.
Dia juga menuturkan, pertahanan pagar bambu di laut Tangerang itu hanya berkekuatan menahan ombak di bawah dua meter. Selebihnya pagar akan mengalami kerobohan.
"Dengan kondisi saat ini, hanya ombak-ombak di bawah dua meter yang bisa ditahan," ujanya.
Selain itu, kata dia, pagar yang diklaim pemecah ombak di pesisir pantai itu sejatinya memang selalu dibutuhkan oleh pihak-pihak yang merasa dirugikan, utamanya mereka yang tinggal di pesisir pantai.
Namun lagi-lagi ketahanan bambu di dasar laut berbeda dengan kekuatan beton yang dinilai sangat efektif untuk pertahanan ombak besar.
"Tapi saya juga katakan bahwa pagar bambu ini pastinya sifatnya hanya sementara, hanya sebagai alat bantu yang murah agar mereka nantinya dapat membangun pemecah ombak permanen yang terbuat dari semen atau batu," tegasnya.
Diketahui, masyarakat Indonesia belakangan ini tengah dihebohkan dengan kabar munculnya pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer (km) di perairan Kabupaten Tangerang, Banten.
Pagar tersebut menarik perhatian publik sejak pertama kali ditemukan pada Agustus 2024. Adapun pagarnya terbuat dari bambu setinggi enam meter. Akibat dari pagar tersebut membuat aktivitas nelayan setempat mengalami gangguan signifikan.