Rina Saadah: Pemerintah Harus Pastikan Impor 2 Juta Sapi Tak Rugikan Peternak Lokal

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 13 Januari 2025 | 02:12 WIB
Peternak (quipper campus)
Peternak (quipper campus)

SinPo.id -  Anggota Komisi IV DPR RI, Rina Saadah, mendesak pemerintah untuk memastikan rencana impor sapi sebanyak 2 juta ekor selama lima tahun ke depan tidak mengganggu peternak lokal. Ia menegaskan, program impor tersebut harus disertai dengan upaya peningkatan kuota produksi sapi dalam negeri.

“Pemerintah harus fokus pada pemberdayaan peternak sapi lokal dan memaksimalkan hasil produksi mereka,” kata Rina dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria di Jakarta, Minggu 12 Januari 2025.

Rencana impor sapi Indonesia melibatkan 1 juta sapi perah dan 1 juta sapi pedaging yang akan dilakukan secara bertahap antara 2025 hingga 2029. Pada tahun pertama, pemerintah menargetkan impor 200.000 ekor sapi perah dan 200.000 ekor sapi pedaging. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan susu dan daging nasional serta mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dampak Jangka Panjang untuk Peternak Lokal
Rina, yang akrab disapa Teh Rina, mengingatkan bahwa meski kebijakan impor dapat memberikan manfaat dalam jangka pendek, pemerintah harus memastikan langkah ini tidak merugikan peternak lokal dan sektor pertanian domestik dalam jangka panjang.

“Jangan sampai terjadi lagi kasus di mana peternak susu lokal terpaksa membuang hasil produksi mereka karena tidak terserap industri dalam negeri,” tegas politisi Fraksi PKB tersebut.

Ia menyoroti fakta bahwa meskipun upaya swasembada daging sapi telah dicanangkan sejak tahun 2000, ketergantungan pada impor masih sangat tinggi. Sejak 1980-an, Indonesia secara rutin mengimpor sapi bakalan dan sapi betina bunting untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Langkah Strategis untuk Penguatan Produksi Lokal
Teh Rina menilai pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor. Beberapa langkah yang diusulkannya meliputi:

1. Penguatan Produksi Lokal
Pemerintah harus memperkuat kelembagaan peternak lokal dengan membangun kemitraan untuk membantu peternak skala kecil mengakses teknologi dan pengetahuan baru.


2. Penyerapan Produksi Dalam Negeri
Pemerintah perlu memastikan produksi susu dan daging sapi lokal dapat terserap pasar dengan baik, sehingga peternak lokal tidak dirugikan.


3. Evaluasi dan Pengawasan Impor
Pemerintah diminta untuk secara aktif meninjau dan mengevaluasi komitmen perusahaan importir. Hal ini termasuk memastikan mereka memiliki rencana yang jelas untuk mendatangkan sapi sesuai target.


4. Regulasi Ketat
Diperlukan regulasi yang ketat, termasuk pemeriksaan kesehatan hewan untuk mencegah masuknya penyakit yang dapat merugikan peternakan lokal.

“Penguatan produksi lokal dan pengawasan impor adalah kunci untuk mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri. Dengan langkah ini, peternak lokal dapat lebih diberdayakan, dan kebutuhan nasional dapat terpenuhi secara mandiri,” tutupnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI