Kemenhub Catat Total 1,89 Juta Pergerakan Angkutan Laut Selama Nataru
SinPo.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, pergerakan di moda transportasi angkutan laut selama libur Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru) secara nasional mencapai 1,89 juta pergerakan atau meningkat dari tahun sebelumnya.
"Jumlah total pergerakan transportasi laut pada masa Natal dan Tahun Baru 2024/2025 sebanyak 1,89 juta pergerakan. Angka tersebut naik 5,3 persen dari tahun 2023 yang berjumlah 1,79 juta pergerakan," kata Sekretaris Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Lollan Panjaitan dalam keterangannya pada Sabtu, 11 Januari 2025.
Lollan menjelaskan, penyelenggaraan Pos Koordinasi (Posko) Angkutan Laut Nataru yang berlangsung selama 22 hari, dari 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025 resmi ditutup.
Dia menyampaikan, khusus penyelenggaraan Posko Angkutan Laut Nataru berlangsung lebih lama dibanding dengan lainnya. Penyebabnya karena angkutan laut memiliki beberapa karakteristik khusus, seperti proses pemantauan dan koordinasi, rute dan durasi perjalanan, serta faktor lainnya.
Kendati adanya tantangan seperti cuaca ekstrem, namun penyelenggaraan angkutan laut libur secara umum berjalan dengan lancar.
"Keberhasilan ini tidak lepas dari koordinasi dan kerja nyata bersama seluruh unsur Ditjen Perhubungan Laut dan stakeholder sektor transportasi laut," ujarnya.
Disisi lain, dia menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemantauan dan monitoring selama penyelenggaraan angkutan laut Nataru, terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian. Diantaranya, jumlah penumpang yang mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
Untuk rekomendasi penyelenggaraan angkutan laut pada masa Nataru mendatang, menurut Lollan, perlu adanya sinkronisasi kebijakan, baik dalam pengambilan kebijakan maupun implementasi di lapangan.
Kemudian, evaluasi sarana dan prasarana serta evaluasi terhadap sumber daya manusia (SDM) baik internal maupun eksternal. Termasuk kesiapan pemangkut kepentingan terkait, baik internal maupun eksternal, juga asosiasi dan masyarakat.
"Hal penting lainnya yang perlu saya ingatkan kembali bahwa dalam tahun ini akan ada beberapa waktu libur panjang yang perlu mendapat perhatian, seperti libur Isra Miraj dan juga Tahun Baru Imlek, Nyepi serta menjelang angkutan Lebaran tahun 2025," ucapnya.
Untuk itu, Lollan menyampaikan beberapa langkah persiapan kebijakan oleh masing-masing unit pelaksana teknis, mulai dari pembentukan tim posko, melakukan evaluasi terhadap sarana prasarana kapal untuk segera diindentifikasi untuk dilakukan uji petik.
"Selanjutnya, koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait melalui rapat koordinasi internal dan eksternal, termasuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan asosiasi terkait lainnya serta mempersiapkan SDM yang akan bertugas," kata Lollan.