Apple Investasi USD 1 Miliar di Batam, TKDN iPhone Tetap Jadi Sorotan
SinPo.id - Menteri Perindustrian (Menperin) mengapresiasi kedatangan petinggi Apple dan tim yang telah bersedia melakukan negosiasi terkait sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) iPhone 16 di Kemenperin. Hal ini mencerminkan komitmen Apple untuk berinvestasi dan berbisnis di Indonesia.
Apple berencana menginvestasikan USD 1 miliar untuk membangun pabrik AirTag di Batam. Namun, sesuai Permenperin No. 29/2017, investasi ini tidak dapat dihitung sebagai TKDN iPhone karena AirTag dianggap sebagai aksesoris, bukan komponen esensial HKT (Handphone, Komputer, dan Tablet).
Untuk merilis iPhone 16 di Indonesia, Apple harus mengikuti salah satu dari tiga skema TKDN dalam Permenperin No. 29/2017. Apple memilih skema 3 (inovasi), seperti yang dilakukan pada periode 2020-2023, tetapi nilai investasi yang diajukan masih di bawah ekspektasi teknokratis Kemenperin.
Dalam negosiasi, Kemenperin telah menyampaikan counter proposal yang didasarkan pada beberapa kriteria:
1. Perbandingan investasi Apple di negara lain.
2. Keadilan investasi antara produsen HKT di Indonesia.
3. Penciptaan nilai tambah dan pendapatan negara.
4. Penciptaan lapangan kerja baru.
5. Penjualan Apple di Indonesia yang mencapai Rp56 triliun (2023-2024).
6. Penerapan sanksi sesuai Permenperin No. 29/2017.
Terkait utang komitmen investasi senilai USD 10 juta, Apple telah berkomitmen untuk melunasi, dan pihak ketiga akan ditunjuk untuk mengaudit dokumen pelunasannya.
Kemenperin menyoroti bahwa implementasi skema 3 oleh Apple selama 2017-2023 belum optimal, khususnya dalam kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) di bidang teknologi informasi (TIK). Oleh karena itu, Menperin mendorong Apple untuk membangun fasilitas R&D di Indonesia.
Menperin juga menegaskan bahwa nilai investasi hanya dihitung dari capex murni (tanah, bangunan, mesin) dan tidak termasuk proyeksi ekspor atau komponen variabel bahan baku. Tidak ada batas waktu dalam perundingan ini, namun target pemenuhan substansi menjadi prioritas utama.