PATRICK KLUIVERT LATIH TIMNAS

PAN Tantang Patrick Kluivert Torehkan Prestasi Terbaik Timnas Indonesia

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 09 Januari 2025 | 20:11 WIB
Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert (SinPo.id/AFP)
Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert (SinPo.id/AFP)

SinPo.id - Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menantang Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Tim Nasional (Timnas) Indonesia untuk menorehkan prestasi terbaiknya.

"Kita sangat pantas mengucapkan selamat datang kepada Patrick Kluivert. Kita menantangnya untuk menorehkan prestasi terbaik buat timnas. Kalau berhasil, namanya juga akan dikenang sepanjang masa. Welcome, Mr. Patrick. Do your best for the Indonesian football team," kata Saleh dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, 9 Januari 2025.

Dia menyebut ada banyak harapan yang digantungkan kepada pelatih baru Timnas. Terutama membawa Timnas Indonesia bisa bertanding di Piala Dunia 2026.

"Patrick ini jadi aset timnas. Kita berharap agar timnas kita bisa ditingkatkan kualitasnya. Didampingi oleh asisten pelatih, pelatih lokal, ofisial, para pemain yang potensial, dan juga pengurus PSSI, Indonesia diharapkan dapat lolos ke piala dunia. Tidak hanya lolos, kalau bisa mencatatkan prestasi baru dalam sejarah bola Indonesia," ujarnya.

Sejalan dengan penunjukan Patrick Kluivert, Legislator dari Fraksi PAN itu juga mendesak agar anggaran pembinaan sepak bola Indonesia dinaikkan signifikan. Kenaikan itu untuk membiayai berbagai kebutuhan pengembangan sepak bola.

Dia menilai mayoritas rakyat Indonesia merupakan pencinta sepak bola. Sehingga, tak ada salahnya bila anggaran sepak bola dialokasikan sebesar Rp10 triliun per tahun.

"Kalau dipaparkan secara serius dan terbuka, Presiden Prabowo diyakini akan setuju. Mengelola bola kan tidak murah. Perlu kesungguhan. Kita buktikan dengan pengalokasian anggaran yang serius. Tentu penggunaannya harus diawasi secara ketat dan hati-hati," ucapnya.

Terlepas dari anggapan jika anggaran itu terlalu tinggi, dia menilai Indonesia harus menginvestasikan anggaran yang seimbang bila ingin benar-benar menorehkan prestasi di tingkat internasional.

Terlebih, kata dia, prestasi Timnas tidak bisa dihargai dengan uang. Sebab, masyarakat memiliki kebanggaan secara nasional bila Timnas menorehkan prestasi tertinggi.

Dia menaksir ada ratusan juta pencinta bola yang akan bahagia bila Timnas Indonesia menang, dan mereka yang bukan penggemar sepak bola sekali pun akan ikut bangga.

"Ada kepuasan dan kebahagiaan tak terkira kalau kita menang. Bukankah tugas fundamental negara adalah membuat rakyat bahagia? Kita mulai membahagiakannya lewat bola," tuturnya.

Sebaliknya, masyarakat Indonesia akan ikut merasakan sedih dan pilu tiap kali menyaksikan kekalahan Timnas melawan negara lain.

"Tidak jarang, menimbulkan sikap apatisme. Bahkan sebelum main, sudah menduga bahwa kita akan kalah. Padahal, bukan melawan tim sepak bola Eropa. Melawan tim sepak bola ASEAN saja kita masih sering kalah," kata dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI