Gabung BRICS, Legislator PKS: Pengaruh Indonesia Semakin Besar

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 08 Januari 2025 | 12:45 WIB
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan (Aher). (SinPo.id/Dok. PKS)
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan (Aher). (SinPo.id/Dok. PKS)

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan (Aher) menyambut positif langkah Indonesia menjadi anggota penuh BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan). Keanggotaan itu bahkan diyakini membuat pengaruh Indonesia akan semakin besar.

"Saya menyambut baik Indonesia resmi menjadi anggota BRICS, artinya peran dan ruang pengaruh Indonesia akan makin besar," kata Aher alam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, 8 Januari 2025.

Dalam situasi dunia yang tengah bergejolak, kata Aher, Presiden RI Prabowo Subianto dapat memanfaatkan posisinya saat ini untuk dapat lebih berperan menjaga keseimbangan global dan perdamaian dunia sesuai dengan prinsip politik bebas aktif.

Dia juga menyebut BRICS dapat menyediakan platform bagi Indonesia untuk berkolaborasi dengan negara-negara berkembang lainnya. 

"Seperti perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, dan isu-isu kemanusiaan seperti isu Palestina. Indonesia harus memanfaatkan peluang ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Legislator dari Fraksi PKS ini menilai salah satu isu penting bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS adalah soal kerja sama ekonomi.

Menurut dia, BRICS dapat memberikan peluang yang sangat nyata bila Indonesia menginginkan pertumbuhan ekonomi di atas 6 hingga 7 persen.

"Negara-negara BRICS memiliki potensi ekonomi yang signifikan dan dapat menawarkan pasar dan peluang investasi baru bagi Indonesia. Dengan lebih dari 3,27 miliar orang, BRICS memiliki kekuatan ekonomi yang besar dan pada 2023 mencapai sekitar 35 persen dari PDB dunia, porsi ekonomi yang luar biasa," ucapnya.

Selain itu, dia menyebut Indonesia berpotensi mendapatkan alternatif pembiayaan infrastruktur dan lainnya, tanpa harus bergantung ada Bank Dunia atau Dana Moneter Internasional (IMF).

Dia mengatakan bahwa BRICS memiliki lembaga keuangan New Development Bank (NDB) yang merupakan bank pembangunan multilateral yang didirikan oleh negara-negara BRICS.

Di sisi lain, Aher menuturkan bahwa Indonesia dituntut untuk membangun hubungan yang baik dengan siapapun, khususnya di kawasan ASEAN.

Untuk itu, dia menilai ASEAN yang berpeluang menjadi pusat pertumbuhan baru ekonomi global seiring dengan penguatan kawasan (regionalism) dapat menjadi peluang baru untuk disinkronisasikan dan diperkuat dengan bergabungnya Indonesia ke BRICS.

"Bagaimanapun kawasan adalah lingkungan dan tetangga terdekat kita. Indonesia adalah anggota utama ASEAN dan telah memprioritaskan kerja sama regional," kata dia.

Sebelumnya, Brasil sebagai pemegang presidensi BRICS tahun ini mengumumkan bahwa Indonesia telah resmi menjadi anggota organisasi internasional tersebut.

"Indonesia, yang memiliki populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memiliki kesamaan pandangan dengan anggota-anggota BRICS lainnya terkait dengan dukungan atas reformasi institusi global dan kontribusi positif untuk menguatkan kerja sama antara negara-negara Selatan Global," demikian pernyataan pemerintah Brasil.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI