Istana Jelaskan Alasan Prabowo Tak Hadiri Peluncuran Program MBG

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 08 Januari 2025 | 10:24 WIB
Anak-anak SD di Depok menerima MBG saat peluncuran. (SinPo.id/Tio)
Anak-anak SD di Depok menerima MBG saat peluncuran. (SinPo.id/Tio)

SinPo.id - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi memastikan, Presiden Prabowo Subianto selalu mendapatkan laporan rutin dari Badan Gizi Nasional (BGN), kendati tidak hadir pada peluncuran program Makan Bergizi Gratis (MBG).
 
"Presiden mendapatkan laporan rutin dari Kepala BGN. Jadi, beliau selalu mendapatkan pembaruan terkait perkembangan program ini," kata Hasan dalam keterangannya, Rabu, 8 Januari 2025.

Adapun program MBG yang diluncurkan pada Senin kemarin, mencakup 190 lokasi di sekolah-sekolah di 26 provinsi secara serentak.

Hasan menjelaskan, Presiden Prabowo akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap pelaksanaan MBG. Namun, Hasan tak menjelaskan jadwal sidak tersebut. 

"Presiden rencananya akan melakukan inspeksi mendadak (sidak). Jadi, kita tunggu saja kapan beliau akan meninjau langsung," kata Hasan. 

Lebih lanjut, Hasan mengapresiasi ada siswa yang menulis ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo di tempat makan bergizi gratis tersebut. Hal ini menjadi penyemangat untuk benar-benar memberikan yang terbaik dalam program MBG kepada pelajar. 

"Semua ucapan terima kasih dan harapan dari masyarakat, tentu menjadi penyemangat teman-teman di BGN dan pekerja-pekerja di dapur MBG untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi," kata dia.

Diketahui, tahap awal program ini menjangkau sejumlah provinsi, termasuk Aceh, Kepulauan Riau, seluruh provinsi di Pulau Jawa, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua Barat, dan Papua Selatan.

Untuk dapur untuk program ini dilakukan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk langsung oleh BGN. SPPG bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas gizi, distribusi yang lancar, serta kepatuhan terhadap standar kebersihan dan pengolahan limbah.

Dalam periode Januari hingga Maret 2025, ditargetkan tiga juta penerima manfaat, termasuk balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui. Angka ini diharapkan terus bertambah hingga mencapai 15 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025.

Dengan program strategis ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan pemenuhan gizi bagi masyarakat rentan di seluruh Indonesia, demi menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI