Pemerintah Siap Salurkan Beras 10 Kg untuk 16 Juta Penerima Selama 6 Bulan di 2025

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 01 Januari 2025 | 16:19 WIB
Ilustrasi karyawan sedang memperlihatkan butiran beras. (SinPo.id/dok. Bulog)
Ilustrasi karyawan sedang memperlihatkan butiran beras. (SinPo.id/dok. Bulog)

SinPo.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui penyaluran bantuan pangan beras 10 kilogram per bulan selama enam bulan pada 2025 kepada Penerima Bantuan Pangan (PBP).

Program ini merupakan bagian dari kebijakan ekonomi untuk memberikan bantalan bagi masyarakat berpendapatan rendah dan menjaga keseimbangan hulu-hilir.

"Alhamdulillah, Bapak Presiden Prabowo sudah merestui bantuan pangan beras selama enam bulan pada 2025. Dimulai dari Januari dan Februari, lalu empat bulan sisanya akan disesuaikan sesuai kebutuhan," kata Arief dalam keterangannya, Rabu, 1 Januari 2025.

Arief menjelaskan bahwa pemerintah telah memastikan bantuan pangan beras akan tersedia pada Januari dan Februari 2025. Dalam Rapat Terbatas pada Senin, 30 Desember 2024, diputuskan penambahan alokasi bantuan pangan beras menjadi enam bulan guna menjaga keseimbangan hulu dan hilir.

"Total alokasi beras yang akan disalurkan sebanyak 960 ribu ton kepada 16 juta PBP di 2025, sesuai dengan usulan Menko Pangan Zulkifli Hasan dalam Ratas," tutur Arief.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah terus memperbaiki database penerima PBP, yang akan menggunakan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dari Kementerian PPN/Bappenas. Sebanyak 15,6 juta PBP akan menerima bantuan beras dari desil 1 dan 2, serta 400 ribu PBP perempuan kepala rumah tangga miskin dan lansia tunggal.

Program bantuan pangan beras ini, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), berperan penting dalam penurunan tingkat kemiskinan. BPS mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang, turun sebanyak 0,68 juta orang dibandingkan Maret 2023 yang berjumlah 25,90 juta orang.

Selain itu, bantuan pangan beras turut berkontribusi dalam pengendalian inflasi. Selama 2023, bantuan pangan beras disalurkan selama tujuh bulan, dan berhasil menurunkan inflasi beras yang sempat mencapai 5,63 persen pada September 2023 menjadi 0,48 persen pada Desember 2023.

Pada 2024, meski inflasi beras sempat tinggi pada Februari (5,32 persen), penyaluran bantuan pangan beras dan stimulus sosial lainnya membantu menurunkan inflasi. Misalnya, pada Juli 2024, inflasi beras tercatat sebesar 0,94 persen.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI