SENGKETA TANAH

Kementerian ATR/BPN Catat 5.973 Kasus Tanah Sepanjang 2024

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 31 Desember 2024 | 17:36 WIB
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid (SinPo.id/ Sigit Nuryadin)
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid (SinPo.id/ Sigit Nuryadin)

SinPo.id - Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mencatat ada 5.973 kasus sengketa, konflik, dan perkara tanah yang masuk sepanjang tahun 2024. 

Hal ini diungkapkan oleh Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, dalam konferensi pers "Catatan Akhir Tahun Kementerian ATR/BPN Tahun 2024' di Jakarta, pada Selasa, 31 Desember 2024.

Nusron mengatakan, angka ini mencerminkan tingginya permasalahan pertanahan di Indonesia yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah. Dia menyampaikan bahwa kasus tersebut terdiri dari sengketa, konflik, dan perkara yang sudah sampai ke meja hukum. 

"Dari 5.973 kasus, terdapat 1.664 sengketa, 60 konflik, dan 4.249 perkara yang tengah diproses," ujar dia. 

Kendati jumlah kasus yang tercatat cukup besar, Nusron menegaskan Kementerian ATR/BPN memiliki target kerja yang jelas untuk menyelesaikan masalah ini. 

"Untuk sengketa tanah, dari target penyelesaian 1.138 kasus, sebanyak 936 kasus sudah berhasil diselesaikan, dengan 202 kasus masih dalam proses," ungkap dia. 

"Kami terus bekerja keras untuk menyelesaikan sengketa-sengketa ini," sambungnya. 

Terkait konflik tanah, kata dia, sebanyak 32 kasus dari 38 kasus yang menjadi target penyelesaian pada 2024 telah berhasil diselesaikan. 

"Hanya tersisa enam kasus konflik yang masih dalam penanganan," tuturnya. 

Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan bahwa dari total 4.249 perkara pertanahan yang ada, Kementerian ATR/BPN berhasil menyelesaikan lebih dari target yang ditetapkan. 

"Kami menargetkan 946 perkara selesai, namun yang berhasil diselesaikan mencapai 1.193 perkara," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI