Erdogan Keluar Ruangan Saat Prabowo Pidato, DPR: Tak Terkait Politik

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 27 Desember 2024 | 08:48 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta (SinPo.id/ Parlementaria)
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta (SinPo.id/ Parlementaria)

SinPo.id - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta, menanggapi soal sikap Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan yang keluar ruangan saat Presiden RI Prabowo Subianto berpidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Kairo, Mesir, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, momen keluarnya Erdogan tidak terkait dengan masalah politik, karena hal tersebut adalah sesuatu yang lumrah ketika para ketua delegasi keluar-masuk ruangan untuk melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional.

“Dalam forum konferensi internasional, peserta keluar masuk forum itu biasa terjadi. Salah satunya karena biasanya pada saat yang bersamaan juga ada forum-forum paralel seperti bilateral meeting,” kata Sukamta, dalam keterangan persnya, dikutip Jumat 27 Desember 2024.

“Apalagi  hubungan Presiden Erdogan dan Prabowo, Turki dan Indonesia bukan hanya baik tapi juga tampak sangat dekat dan akrab. Biasa sajalah melihatnya. Indonesia terus mengedepankan prinsip kebebasan aktif dalam hubungan internasional, seperti yang diatur dalam UU Nomor 37 Tahun 1999," lanjutnya.

Selain itu, ia juga mendukung pernyataan Prabowo yang menyerukan persatuan di antara negara-negara mayoritas Muslim, serta menegaskan pentingnya kerja sama erat dan satu suara di tengah situasi yang memperlihatkan adanya konflik internal di banyak negara Muslim.

Pasalnya, kata Sukamta, hal itu menunjukkan komitmen Indonesia yang terus berjuang bagi negara muslim seperti Palestina dan Suriah untuk mendapatkan kebebasan atas penjajahan yang mereka alami.
 
"Peran aktif Indonesia dalam menyuarakan keadilan di forum internasional adalah langkah strategis yang harus terus diperkuat," tuturnya.

"Kami sangat mendukung solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara Muslim. Sikap ini sejalan dengan visi Indonesia untuk memperjuangkan keadilan global dan mempererat persaudaraan antarnegara Muslim,” kata Sukamta.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI