Mendag: Ekspor Teh Indonesia Berpeluang Tingkatkan Pangsa Pasar Dunia

SinPo.id - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengunjungi eksportir teh Walini di Bandung, Jawa Barat, pada Senin 23 Desember 2024. Dalam kunjungannya, Mendag menyatakan harapan agar produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia tidak hanya mendominasi pasar dalam negeri, tetapi juga dapat bersaing di pasar global.
“Teh Walini telah memenuhi standar negara tujuan ekspor dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar internasional. Dukungan manajemen yang kuat dan kualitas produk menjadi kunci daya saing,” ujar Mendag.
Dukungan Pemerintah untuk Ekspor Mamin
Kemendag terus berupaya memperluas pasar ekspor melalui perwakilan perdagangan di luar negeri, seperti atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC). Produk hilir seperti teh Walini, yang diproduksi PTPN I Regional 2, menjadi salah satu contoh keberhasilan ekspor.
Walini, dengan varian teh melati, hijau, hitam, putih, dan buah-buahan seperti lemon, leci, dan kismis hitam (blackcurrant), telah berhasil menembus pasar Amerika Serikat, Jerman, Malaysia, Inggris, dan negara lainnya. Ekspor terbesar Walini mencapai 40% ke Amerika Serikat.
Potensi Teh Indonesia di Pasar Dunia
Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-16 eksportir teh terbesar dunia, dengan nilai ekspor USD 44,66 juta pada Januari–Oktober 2024. Mendag menegaskan bahwa pemerintah akan terus memperkuat akses pasar dan memperluas jaringan perdagangan untuk mendukung industri teh nasional.
“Indonesia memiliki potensi besar dalam industri teh global. Kami akan terus mendampingi eksportir untuk meningkatkan pangsa pasar ekspor, termasuk produk premium seperti teh Walini,” tutup Mendag.