Pemerintah Pelajari Kasus Reynhard Sinaga Dikeroyok Sesama Napi di Inggris

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 20 Desember 2024 | 23:25 WIB
Reynhard Sinaga, terpidana kasus predator seks di Inggris (SinPo.id/ BBC)
Reynhard Sinaga, terpidana kasus predator seks di Inggris (SinPo.id/ BBC)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra mengatakan, pemerintah sedang mempelajari kasus warga negara Indonesia (WNI) Reynhard Sinaga, yang dilaporkan dikeroyok hingga babak belur oleh sesama narapidana di Lapas Inggris, 

"Kami masih mempelajari masalah ini, mengumpulkan banyak informasi tentang kasus ini walaupun sudah banyak juga informasi yang kami peroleh," kata Yusril dalam jumpa, Jumat, 20 Desember 2024. 

Yusril mengaku telah menugaskan salah Deputi Kemenko Kumham Imipas untuk berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI untuk menghubungi perwakilan KBRI di London, Inggris. Tujuannya untuk mengetahui upaya yang telah dilakukan Kemenlu dalam memberi perlindungan kepada Reynhard.

Sementara itu, Direktorat Balai Pemasyarakatan (Bapas) telah berkomunikasi dengan keluarga Reynhard terkait kasus kekerasan tersebut. 

Yusril menyampaikan, pemerintah ingin mengetahui bagaimana sikap keluarga mengenai masalah Reynhard Sinaga di Lapas Inggris.

"Kita ingin tahu sebenarnya bagaimana sikap keluarganya terhadap kasus yang menimpa salah satu keluarga mereka. Yang sekarang menjadi fokus pemberitaan yang sangat besar di Inggris dan juga menciptakan banyak perhatian di Indonesia," ucapnya.

Kendati demikian, saat ini pemerintah belum memiliki sikap resmi terkait kasus Reynhard tersebut. 

"Jadi pemerintah belum mempunyai sikap apa-apa tapi pemerintah mempelajari kasus ini, memantau kasus ini. Dan kemudian juga akan berkomunikasi dengan pihak keluarganya karena kami harus mendengar keinginan dari keluarganya terhadap kasus ini," tutupnya.

Sebelumnya, predator seks Reynhard Sinaga dilaporkan menjadi korban kekerasan yang dilakukan narapidana lain di Penjara HMP Wakefield, Yorkshire, Inggris. Reynhard pun dilaporkan hampir mengalami cedera serius akibat penganiayaan tersebut.

"Sinaga adalah target yang jelas di penjara karena kejahatannya yang bejat. Dia hampir saja mengalami cedera yang sangat serius. Dia dalam bahaya," kata seorang sumber kepada The Sun, dikutip dari Independent, Rabu, 18 Desember 2024. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI